• Berita Terkini

    Sabtu, 22 April 2017

    RMT Bakal Kembali Gelar Festival Dolanan Tradisional

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Roemah Martha Tilaar Gombong bakal kembali menggelar Festival Dolanan Tradisional yang akan diadakan pada hari Senin (24/4/2017) mendatang.

    Festival yang  rencananya dimulai pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB itu, akan dimeriahkan dengan menampilkan berbagai permainan tradisional yang sebagian besar telah ditinggalkan masyarakat.


    Bahkan salah satu keunikan dari festival itu yakni akan ditampilkan kolaborasi dua kesenian yakni barongsai dan kuda lumping/ebleg (Barongbleg) yang dimainkan oleh anak-anak.

    Markom Roemah Martha Tilaar Gombong Alona Ong mengemukaan festival dolanan merupakan bentuk dari Peringatan Hari Bumi sekaligus Hari Warisan Budaya Internasional (International Heritage Day).

    “Sengaja kami mengangkat berbagai permainan dan seni tradisional. Di satu sisi ini adakah cara mengingatkan kembali masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap berbagai warisan budaya yang berbentuk permainan. Kami mengajak masyarakat untuk kembali bersahabat dengan alam dan lingkungan lewat permainan-permainan tersebut,” tutur Alona.

    DijelaskaNnya, puluhan bentuk permainan telah disiapkan untuk dapat dinikmati oleh pengunjung. Adapun bentuk permainan tersebut meliputi egrang, bekel, dakon, lompat tali dan lain-lain. Bahkan dalam festival itu, pengunjung dapat mengajak putra-putrinya untuk belajar membuat aneka permainan dari janur. Selain itu bisa pula belajar membuat wayang dari gagang daun singkong. “Nantinya di setiap wahana akan ada relawan yang mendampingi pengunjung dalam melakukan kegiatan,” katanya.

    Acara festival akan semakin meriah dengan ditampilkannya berbagai bentul atraksi untuk memeriahkan suasana. Beberapa diantaranya meliputi tarian tradisional, musik kenthongan, kuda lumping dan seni barongsai. Uniknya, semua atraksi dilakukan oleh anak-anak. Yang akan cukup sensasional adalah dipadukannya seni kuda lumping ebleg dengan barongsai. Kolaborasi ini menyimbolkan Gombong sebagai kota dengan kemajemukan budaya. Selain itu juga untuk memberikan pengalaman lintas budaya kepada anak-anak. “Kami berharap saat anak-anak ini dewasa, pengalaman ini akan membentuk mereka menjadi pribadi yang mencintai kebudayaan bangsa serta memiliki wawasan kebangsaan yang kuat,” paparnya.

    Salah satu pendamping seni kuda lumping Wonokriyo “Ebleg Ngisor Gayam” Shinsan Aurelia Winarno menyatakan, dukungannya terhadap ide dan gagasan tersebut. Pihaknya berharap kolaborasi yang baru kali pertama itu akan membuat adik-adik di sanggar menjadi semakin giat berlatih. “Selain itu juga mampu memiliki wawasan seni budaya yang luas,” terangnya, yang juga merupakan pengrajin assesoris itu.

    Lebih jauh Manager Roemah Martha Tilaar Gombong, Sigit Tri Prabowo mengungkapkan bahwa saat ini tengah digodog untuk memadukan berbagai potensi seni budaya di Gombong untuk dapat dirangkai menjadi sebuah festival yang lebih besar, yang diharapkan dapat mengangkat dunia wisata di Kabupaten Kebumen.
    “Selama ini Roemah Martha Tilaar bersama berbagai komponen sudah rutin mengadakan festival budaya. Bukan tidak mungkin ke depan berbagai potensi yang sudah tergali dapat disatukan dalam sebuah ajang festival kota yang lebih besar dan mampu mendatangkan lebih banyak wisatawan ke wilayah Kebumen. Jika dibandingkan festival-festival kota di banyak tempat, kami optimis Kabupaten Kebumen mampu menghadirkan sebuah festival kota yang sangat menarik,”ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top