• Berita Terkini

    Minggu, 30 April 2017

    PPP Kudus Buka Pendaftaran Cagub Jateng

    AGUS SULISTIYANTO/RADAR KUDUS

    KUDUS – DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membuka pendaftaran bakal calon gubernur Jawa Tengah. Rencananya pendaftaran dibuka bulan depan. Meski, pendaftaran bakal calon di KPU Jateng pada 31 Januari 2018 mendatang.

    Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy mengatakan, masih mengamati sejumlah nama-nama yang bakal maju menjadi bakal calon gubernur. Termasuk, dari kader PPP sendiri.
    Untuk saat ini pihaknya telah melakukan survei elektabilitas bakal calon gubernur. Berdasarkan survei itu, incumbent Ganjar Pranowo masih berada di urutan teratas. ”Situasi itu bisa berubah karena masih ada setahun. Nama lain bisa saja muncul,” katanya usai menghadiri pelantikan Pimpinan Anak Cabang (PAC) PPP Kudus di kantor DPC PPP Kudus kemarin (29/4).

    Rencananya pelaksanaan Pilgub Jateng pada 23 Juni 2018. Untuk menghadapi itu, pihaknya membuka pendaftaran pribadi atau pimpinan partai lain yang memiliki keinginan dan niat bersama PPP membangun Jawa Tengah pada pilgub 2018. “Survei sebenarnya tidak hanya kader internal, melainkan kepada semua nama yang berpotensi maju dalam pilgub,” imbuhnya.

    Sebelumnya, nama-nama yang ingin maju dalam Pilgub 2017 sudah muncul. Termasuk, Bupati Kudus Musthofa. Beberapa waktu lalu kader PDIP Kudus mendeklarasikan dukungan kepada Musthofa untuk mendapatkan restu dari DPP PDIP. Meski, Musthofa dan Ganjar Pranowo berasal dari partai yang sama, PDIP.

    Untuk menghadapi Pilkada dan Pileg, DPC PPP Kudus melantik Pimpinan Anak Cabang (PAC). Ketua DPC Kudus Ulwan Hakim mengatakan, pelantikan PAC sebagai upaya melakukan penataan organisasi. Apalagi sempat ada imbas dari konflik internal ditingkat pusat. ”Namun PPP tetap kuat dan di Kudus ditarget menjadi tiga besar,” katanya saat pelantikan PAC di kantor DPC PPP Kudus kemarin.

    Pada Pileg 2009 dan 2014, jumlah kursi DPRD dari PPP hanya tiga. Padahal, Pileg 2004 lebih banyak. Tugas saat ini mengembalikan suara menjadi partai tiga besar. Untuk itu, semua kesalahan yang dilakukan sebelumnya menjadi pelajaran penting dalam memperbesar partai. ”Pileg masih dua tahun lagi. Waktu dua tahun itu sudah dekat, harus segera bergerak,” terangnya.

    Muhammad Romahurmuziy menambahkan, dua tahun adalah waktu yang pendek. Untuk itu konsolidasi dilakukan untuk menambah soliditas. Karena semua partai melakukan konsolidasi yang sama, untuk itu kader PPP harus lebih kerja keras dibanding lainnya.

    Langkah penting yang dilakukan dengan mendatangi tokoh-tokoh yang sebelumnya di PPP, namun kini tidak aktif lagi. Karena mereka yang mengawali perjuangan. ”Misalnya memberikan surat selamat menunaikan puasa dan memberikan nama pengurus DPC,” ujarnya.

    Selain itu, basis PPP perlu dilakukan pendekatan ulang. Untuk mendapatkan dukungan suara, lebih baik mendekati mereka.

    Selama ini, PPP dikesankan partai yang kalah karena konflik internal di tingkat pusat yang belum selesai. Menurutnya, ketika ada konflik, konsolidasi lebih sering dilakukan. ”Beberapa daerah, PPP masuk tiga besar, bahkan nomor satu, seperti PPP Rembang,” imbuhnya. (lis/ris)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top