• Berita Terkini

    Rabu, 19 April 2017

    Perbaikan Tanggul Irigasi Kini Jadi Fokus Penanganan Banjir Bojongsari

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Penanganan banjir bandang yang terjadi di Desa Bojongsari Kecamatan Alian akibat jebolnya  saluran Induk Wadaslintang Barat pada Senin (17/4) terus dilakukan.

    Selain membersihkan material sisa banjir dan penanganan rumah rusak, Pemkab Kebumen tengah berupaya menyegerakan perbaikan saluran irigasi yang jebol agar secepatnya bisa difungsikan kembali.


    Kepala Dinas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinas PUPR), Kabupaten Kebumen, Slamet Mustolkhah ST MT, menyatakan, perbaikan tanggul Saluran Induk Wadaslintang Barat yang jebol segera dilakukan. Hal ini menyusul telah disepakatinya pembagian tugas pengerjaan perbaikan tanggul tersebut pada Selasa (18/4/2017).

    Sesuai kesepakatan, perbaikan akan dilaksanakan oleh Balai Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Progo, Bogowonto, Luk Ulo (PSDA Probolo ), Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak dan masyarakat setempat.

    Balai PSDA Probolo akan menyediakan 50 orang  pekerja, bambu dan sand bag (menguruk titik tanggul dengan karung yang berisi tanah). Sedangkan BBWS Serayu Opak menyediakan, alat berat berupa excavator dan tiga unit truk dump, bahan bakar minyak, operator alat berat dan plat baja.

    Adapun masyarakat diharapkan bekerja sama dalam proses tersebut, salah satunya memanen tanaman yang ada di tanah irigasi. Sebab tanah irigasi tersebut akan digunakan untuk menguruk. Sementara pengawasan perbaikan tanggul akan dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang  Kabupaten Kebumen.

    Perbaikan dilakukan dengan mengurug tanggul menggunakan sand bag, sementara lembaran plat baja akan digunakan untuk membuat talang (alat saluran induk) yang rusak. "Dengan dimulainya perbaikan tanggul dan saluran induk tersebut, maka air irigasi diharapkan dapat kembali normal  dalam empat hari ke depan," kata Slamet Mustolkhah.

    Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distapang) Kabupaten Kebumen, Ir Pudji Rahayu mengatakan, perbaikan saluran Induk Wadaslintang Barat tak bisa ditunda lagi. Saat ini saja, sudah ada 5700 hektare lahan yang terdampak langsung serta ada 7600 hektare lahan lainnya bisa menyusul. "Jebolnya tanggul jelas berpengaruh terhadap tanaman dan musim tanam," kata dia.

    Untuk diketahui, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak yang membawahi Waduk Wadaslintang menghentikan sementara aliran air sejak Senin sehingga banjir berhenti. Sebagai akibatnya, air waduk tidak sampai ke areal pertanian yang seluas 21.400 hektare.
    Pantauan koran ini, tanggul irigasi yang amblas menyisakan rekahan tanah dengan panjang tak kurang dari 30 meter, lebar 10 meter dengan ketinggian sekitar 6 meter.

    Di sisi lainnya, saluran irigasi ikut amblas dengan panjang sekitar 6 meter, lebar 2 meter dan kedalaman sekitar 6 meter. Retakan memanjang di 2 titik inilah yang kemudian membuat air "ke luar jalur" dan menerjang pemukiman penduduk yang berada persis di bawah tanggul.
    (cah/mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top