• Berita Terkini

    Jumat, 07 April 2017

    Oprit Jembatan Surobayan Pekalongan Ambles, Akses Proyek Tol Ditutup

    MUHAMMAD HADIYAN
    PEKALONGAN - Lantaran sering dilewati kendaraan berat proyek tol, Oprit Jembatan Pringgodani penghung Kecamatan Wonopringgo-Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, ambles sekitar 10 centimeter. Jembatan yang lebih dengan Jembatan Surobayan, Kamis (6/4), ditutup oleh Pemkab Pekalongan untuk kendaraan bermuatan besar. Tidak tanggung-tanggung, akses masuk jembatan tersebut ditutup menggunakan wales (selender).

    Hal ini terpaksa dilakukan lantaran pihak pelaksana tol enggan menggubris untuk melakukan perbaikan pada oprit jembatan yang ambles setelah sekian lama dilalui kendaraan besar proyek. Pasalnya, dengan keadaan jembatan ini sudah tidak layak untuk dilewati truk truk besar bermuatan tanah galian untuk pengerjakan proyek jalan tol di wilayah Kabupaten Pekalongan.

    Padahal, Jembatan Pinggodani atau yang juga dikenal dengan nama Jembatan Surabayan merupakan arus vital penghubung antar wilayah utara dan selatan Kota Santri.

    Wakil Bupati Pekalongan Ir Arini Harimurti siang kemarin turut meninjau keadaan jembatan tersebut. Didampingi Kasi Jembatan dan Jalan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pekalongan Agung Cahyono Nugroho dan dihadiri pula oleh Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pekalongan Drs Muchlisin, wabup melihat dampak lalu lintas yang ditimbulkan akibat kejadian ini.

    Dari kunjungan di lapangan ternyata tidak ditemui kemacetan yang berarti, hanya saja ada beberapa truk besar bermuatan tanah galian yang terpaksa berhenti tidak dapat melanjutkan perjalanan ke lokasi proyek akibat penutupan jalan oleh pihak terkait.

    "Saya mengimbau agar truk-truk besar bermuatan galian tanah ini untuk sementara waktu tidak melewati jembatan sebelum komitmen perbaikan jembatan belum dipenuhi oleh PT Waskita Karya sebagai pihak yang mengerjakan proyek jalan tol di wilayah Kabupaten Pekalongan,” tegas Wakil Bupati.

    Sementara itu pihak PT Waskita Karya sendiri belum bisa dikonfirmasi. Dari perwakilan pihak PT LMA sebagai sub proyek yang mengerjakan pengurugkan tanah jembatan tol meminta izin agar sembilan truk yang saat itu terpaksa berhenti agar diperbolehkan jalan. Namun Wakil Bupati tetap menghendaki kesepakatan itu dipenuhi, baru bisa jalan kembali.

    Hal ini mengakibatkan truk-truk yang selama ini juga meresahkan masyarakat karena brutalnya saat berlalulintas di jalan hingga membahayakan pengguna jalan tersebut, terpaksa harus kembali ke pangkalan untuk kemudian mengganti dengan truk kecil agar dapat berlalu lintas melewati jembatan ini.

    Sedang Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pekalongan, Bambang Pramukamto, menjelaskan, sebenarnya kekuatan Jembatan Surobayan mencapai 150 ton. Namun, kondisi oprit yang ambles 5 sampai 10 centimeter ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, dan dilalui kendaraan-kendaraan besar proyek dengan mobilitas yang tinggi.

    "Sehingga, terpaksa kita tutup untuk akses kendaraan berat bermuatan material proyek. Sebab, kalau dibiarkan dengan kondisi opritnya yang seperti ini dilalui kendaraan proyek, maka akan membahayakan jembatan. Jeglongan ini harus diperbaiki dulu, baru bisa dilalui," kata Bambang.

    Dikatakan, sudah lama pihaknya menghubungi rekanan proyek, dalam hal ini adalah PT Waskita Karya, namun sampai sekarang belum juga diperbaiki. "Kita sudah nuntut perbaikan lama, namun belum diperbaiki. Sehingga kita tutup akses untuk kendaraan proyek lewat jembatan ini. Namun kendaraan umum tetap bisa melintas," tandasnya. (yan)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top