ilustrasi |
Kepala Dinas Penerangan AU Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya memastikan Bandara Halim tetap beroperasi seperti biasa. Hanya, akan ada penyesuaian agar penerbangan umum dari dan menuju Halim tidak bentrok dengan demo udara.
Sejak dua hari lalu (5/4) pesawat dan prajurit TNI yang terlibat mulai bersiap diri. Latihan berlangsung tiga jam, mulai pukul 08.00 sampai 11.00 WIB. Kemarin dilakukan dua kali geladi kotor. Sedangkan geladi bersih digelar hari ini dengan disaksikan langsung oleh Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto.
Pesawat yang terlibat demo udara berangkat dari tiga pangkalan udara (lanud). Yakni, Halim Perdanakusuma, Husein Sastranegara (Bandung), dan Atang Sanjaya (Bogor).
Demo udara yang disiapkan oleh TNI-AU di antaranya aksi Jupiter Aerobatic Team (JAT). Selain itu, pertempuran udara air to air yang melibatkan empat pesawat tempur canggih F-16 dan Sukhoi. Atraksi tersebut melibatkan masing-masing dua pesawat F-16 dan Sukhoi.
Puncak acara HUT TNI-AU juga melibatkan prajurit dari matra Angkatan Darat (AD) dan Angkatan Laut (AL). Yang tidak kalah penting, seluruh rangkaian acara tersebut terbuka untuk umum. ”Kami mengajak masyarakat untuk ikut menyaksikan demo udara dan darat yang menarik,” kata Jemi.
Kepala Dinas Penerangan AU (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Jemi Trisonjaya memastikan, Bandara Internasional Halim Perdana Kusuma tetap beroperasi seperti biasa. Namun, penerbangan umum menyesuikan notam yang dikeluarkan oleh TNI AU. ”Notam (berlaku) sampai demo udara selesai dilaksanakan,” ungkap dia kepada Jawa Pos kemarin (6/4). Artinya, dampak demo udara terhadap penerbangan umum di bandara tersebut kurang lebih selama 52 menit.
Karena itu, Jemi meminta pengertian dari penumpang pesawat yang hendak bertolak dari Bandara Internasional Halim Perdanakusuma. Demikian pula untuk penumpang yang dijadwalkan mendarat di bandara tersebut ketika demo udara oleh prajurit TNI AU berlangsung. ”Mohon maaf kepada para pengguna airline. Jadwal penerbangannya tidak sesuai karena ada notam HUT TNI AU ke-71,” ujarnya. Penerbangan umum kembali normal setelah demo udara selesai.
Guna menyukseskan demo udara tersebut, sejak Rabu (5/4) pesawat dan prajurit TNI yang terlibat sudah mulai bersiap diri. Latihan mereka lakukan selama tiga jam. Mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB. Seperti dilakukan kemarin. Mereka melaksanakan gladi kotor untuk kedua kali sebelum gladi bersih bersama Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto hari ini (7/4). ”Pesawat (yang terlibat demo udara) berangkat dari tiga Lanud,” jelas Jemi. Selain Lanud Halim Perdanakusuma, ada pesawat yang bertolak dari Lanud Husein Sastranegara, Bandung dan Lanud Atang Sanjaya, Bogor.
Meningkatnya aktivitas pesawat tempur TNI AU di langit Jakarta tiga hari belakangan tidak lain merupakan bagian dari gladi kotor tersebut. Aktivitas itu akan kembali dilakukan hari ini. Kemudian besoknya (8/4) seluruh pesawat dan prajurit TNI AU yang turut serta istirahat sehari. Pada puncak HUT TNI AU ke-71, bukan hanya prajurit dan perwira TNI AU, pejabat matra AD dan AL, serta pejabat institusi lain yang boleh hadir. Masyarakat juga boleh datang. Sebab, acara itu terbuka untuk umum. ”Boleh dihadiri dan disaksikan oleh masyarakat,” ucap Jemi.
Perwira tinggi TNI AU asal Bandung itu mengungkapkan, demo udara yang disiapkan oleh TNI AU di antaranya aksi Jupiter Aerobatic Team (JAT) pada ketinggian 500 feet. Selain itu, pertempuran udara air to air yang melibatkan dua pesawat F-16 A/B dan dua pesawat SU-27/30 Sukhoi juga jadi suguhan menarik. ”Kami mengajak masyarakat Jakarta dan sekitarnya untuk ikut menyaksikan demo udara dan darat yang menarik,” ujarnya. Dia berharap besar agenda yang sudah disiapkan sejak jauh hari itu berjalan lancar. (syn/)