• Berita Terkini

    Sabtu, 22 April 2017

    Kalahkan Arab Saudi, AS Investasi Rp 133 T

    JAKARTA – Setelah sempat dikecewakan Arab Saudi soal investasi, Presiden Jokowi sepertinya bisa tersenyum lebar. Amerika Serikat baru saja menandatangani investasi di Indonesia senilai USD 10 miliar atau setara dengan Rp 133 triliun. Angka ini Rp 40 triliun lebih besar ketimbang investasi Arab Saudi di Indonesia.


    Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence dan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla menyaksikan langsung penandatanganan kerja sama bisnis yang diselenggarakan di Shangri-La Hotel, Jakarta, kemarin (21/4). Dalam sambutannya, Pence mengatakan bahwa tidak kurang dari 11 perjanjian kerja sama bisnis antara Indonesia dan AS di bidang energi dan pertahanan senilai Rp 133 triliun telah disepakati.


    Kerja sama yang disepakai meliputi ExxonMobil yang bekerja sama dengan Pertamina dengan memasok gas alam cair, Greenbelt yang bekerja sama dengan Infrastruktur Jababeka dengan menyediakan fasilitas pengolahan sampah, General Electric yang bekerja sama dengan PLN dengan membangun infrastruktur listrik, serta Lockheed Martin yang bekerja sama dengan TNI AU dengan menyediakan teknologi untuk jet tempur F-16, Honeywell yang bekerja sama dengan PT DI dengan memasok mesin turboprop, dan beberapa lainnya.


    Pence mengatakan, MoU yang ditandatangani itu mencerminkan besarnya ketertarikan perusahaan AS untuk berinvestasi di Indonesia. ”Saya dan Presiden Trump bersyukur bahwa hari ini adalah hari yang bersejarah bagi kemitraan Indonesia dan Amerika Serikat,” kata Pence dalam sambutannya.


    Menurut Pence, AS dan Indonesia punya sejarah kerja sama bisnis yang cukup panjang. American Chambers sudah ada di Indonesia sejak 1971. Pence mengatakan, investasi yang telah ditanamkan AS di Indonesia jumlahnya lebih besar ketimbang investasi AS di Tiongkok, India, dan Jepang digabungkan. ”Ini menjadi tanda perkembangan ekonomi untuk AS dan negara-negara partner kami. Termasuk Indonesia. kami harap ini bisa jadi fondasi untuk kerja sama lainnya,” tutur Pence.


    Wapres Jusuf Kalla menuturkan, investasi yang dialkukan AS di Indonesia bukanlah hal baru. Sebelumnya, AS juga sudah banyak melakukan investasi di tanah air. ”Hubungan kita dengan negara suatu negara ini agar ekonomi lebih baik dan meningkatkat investasi. Amerika bukan hal baru, mereka sudah banyak investasi di migas,” ucap JK.


    Ketua Kadin Rosan Roeslani menjelaskan, ini menjadi investasi AS terbesar di Indonesia. Beberapa tahun terakhir, investasi AS di Indonesia hanya USD 1-1,3 miliar atau setara dengan Rp 13,3-17,3 triliun. Dengan investasi sebesar itu, AS menempati peringkat 5 negara dengan investasi terbesar di Indonesia. Dengan jumlah investasi yang semakin besar, Rosan mendorong AS untuk melakukan investasi di bidang lain. Selama ini, sebanyak 90 persen investasi AS dialokasikan untuk pertambangan.


    ”Kami ajukan soal distribusi film dan industri kreatif. Ini bidang yang perlu investasi dari AS,” tutur Roslan.


    Kepala Badan Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong PUN mengaku senang dengan investasi AS itu. Dia tidak ragu menyebut investasi itu sebagai investasi yang sangat istimewa. Bukan hanya nilainya yang besar, tapi juga kualitas dari investasi tersebut yang dinilai akan memberikan angin segar untuk Indonesia. ”Investasi AS itu istimewa karena kualitas dan teknologi tinggi. Mereka sangat dahsyat dan kita ekstra gembira,” tuturnya. Tom mengatakan bahwa investasi itu akan mendorong efisiensi dan produktivitas industri Indonesia.


    Penandatanganan 11 MoU itu akan langsung ditindaklanjuti. Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dijadwalkan untuk terbang ke Washington DC awal bulan depan. Ada tiga agenda utama yang akan dilakukan Retno di sana. Yang pertama adalah pertemuan bilateral di mana perdagangan dan investasi menjadi salah satu isu penting yang akan dibahas. ”Dalam pertemuan itu juga, kami akan menerjemahkan komitmen baru AS terhadap strategic partnership dengan kita,” tutur Retno.


    Agenda kedua yang tidak kalah penting adalah Retno akan membawa tim dari beberapa kementrian dan lembaga seperti Kementerian Perdagangan, Kementrian Perindustrian, Kementerian Pertanian, dan BKPM untuk melakukan permbicaraan dengan pihak AS terkait dengan investasi. ”Agenda lainnya adalah akan ada pertemuan menlu-menlu ASEAN dengan menlu AS utnuk membahas kerja sama yang bisa diakukan AS dan ASEAN untuk menjaga stabilitas keamanan, memajukan kerja sama ekonomi, dan kesejahteraan,” terangnya. (and)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top