• Berita Terkini

    Selasa, 25 April 2017

    Ganjar Tidak Ragukan Wawasan Kebangsaan NU

    BANDAR – Guna mempertebal wawasan kebangsaan dan memperkuat ke siap siagaan para kader GP Ansor se Jawa Tengah dalam menghadapi segala macam Ideologi anti Pancasila maupun NKRI. Maka, dalam rangka Hari Lahirnya GP Ansor Ke 83, diadakanlah kemah bhakti II yang diikuti oleh 790 peserta dari 32 Cabang GP Ansor se Jawa Tengah.

    Dijelaskan oleh Ketua GP Ansor Jawa Tengah, Ikhwanudin, bahwa kegiatan kemah bhakti GP Ansor merupakan kegiatan yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya. Untuk tahun ini, GP Ansor memilih untuk menyelenggarakannya di Desa Tombo Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang yang berlangsung 22-24 April 2017.

    "Melalui kemah Bhakti ini, kami GP Ansor beserta Banser menegaskan siap menjadi garda terdepan untuk menjaga NKRI, keutuhan bangsa Indonesia," ujar Ikhwanudin, disela kegiatan kemah Bhakti, Minggu (23/4).

    Senada, Ketua PWNU Jateng KH Abu Hapsin mengatakan, bahwa kegiatan kemah bhakti ini diharapkan bisa untuk dijadikan bahan renungan, terhadap permasalahan kebangsaan Indonesia yang mengancam perpecahan NKRI.

    “Kedepan tantangan kebangsaan sangatlah berat, ideologi pola pemahaman orang NU adalah pemahaman yang telah teruji sebelum kemerdekaan Indonesia, awal kemerdekaan, orde lama, orde baru dan orde reformasi. Sumbangan terbesar dari NU terletak dari pemahaman terhadap agamanya yang membuat Indonesia stabil dalam politik. Untuk itu, jangan sia siakan kegiatan kemah bakhti, ambil manfaatnya," Jelas KH. Abu Hapsin.

    Disampaikan juga oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang menyempatkan hadir dalam acara pembukaan kemah Bakhti II. Ia menyatakan tidak meragukan lagi wawasan kebangsaan yang dimiliki oleh para personil GP Ansor dan Banser. Ganjar juga mengakui, bahwa Nahdlatul Ulamamampu meredam permasalahan yang dapat menimbulkan perpecahan NKRI.

    "Kalau kita bicara wawasan kebangsaan dengan Nahdlatul Ulama, GP Ansor, Banser, semuanya tidak ada yang diragukan lagi. Selama ini Pemerintah sangat terbantu dengan kegiatan kegiatan yang selalu meneguhkan semangat kebangsaan. Karena ketika beberapa persoalan muncul, NU mendekati dengan cara cara yang lebih lembut, lebih humanis untuk membicarakan bagaimana kesepakatan para pendiri bangsa ini terhadap tegaknya NKRI dan bagaimana cara merawatnya bersama sama,” terang Ganjar.

    Maka, lanjut Ganjar, apabila ada yang menggeliitik atau mengganggu bangsa Indonesia, ajaklah Nahdlatul Ulama, GP Ansor ataupun Banser untuk bisa kembali pada kesepakatan, bagaimana berbangsa dan bernegara. “Dengan terselenggaranya kegiatan ini, kita harus bisa membentuk karakter generasi bangsa dan harus ada manfaat dari acara ini untuk bangsa kedepan. Untuk itu, mari kita suarakan kebenaran bersama sama sebagai sikap kebangsaan yang jelas demi keutuhan NKRI," tegas Ganjar. (ap6)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top