• Berita Terkini

    Sabtu, 08 April 2017

    Disapu Banjir, 70 Kapal Nelayan Pati Tenggelam

    ILUSTRASI
    PATI – Banjir di Kecamatan Dukuhseti mengakibatkan sekitar 70 perahu kecil jenis sopek milik nelayan tenggelam karena terseret air sungai. Proses evakuasinya sendiri membutuhkan waktu lama. Para nelayan bergantian mengangkat perahu yang karam di dasar sungai.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, sejak Jumat (7/4) pukul 00.30 hujan sangat deras melanda di kawasan Pati bagian utara. Hujan lebat selama dua jam itu menyebabkan Sungai Alasdowo meluap. Apalagi, sungai sepanjang kurang lebih 2 kilometer itu digunakan nelayan menambatkan perahu.

    Derasnya hujan membuat air dari hulu ke hilir sungai mengalir deras dan membuat tali perahu lepas karena tak kuat menahan air. Perahu yang ada di bawah jembatan seketika berhamburan ke arah timur dan menyebabkan kapal lainnya ikut terseret air.

    Bahkan, di tengah-tengah sungai, ada puluhan perahu yang tenggelam dan menumpuk. Hal itu menyebabkan peralatan perahu tenggelam dan sebagian perahu rusak. Proses evakuasinya pun cukup sulit. Terlebih, alat crane dan bego tidak dapat masuk ke sekitar sungai karena akses jalannya sempit. Hingga sore, baru beberapa perahu yang berhasil dievakuasi.

    Salah satu pemilik perahu, Sarkawi, 55, mengaku sedih dengan adanya peristiwa tersebut. Seumur hidupnya, baru kali ini ada puluhan perahu tenggelam. Empat tahun lalu ada banjir tapi tidak membuat perahu tenggelam. Sebelumnya, ia heran karena beberapa bulan ini, harga rajungan sangat mahal dan hasil tangkapan juga banyak tidak seperti biasanya.

    ”Apakah itu sebuah pertanda adanya musibah atau bagaimana. Saya belum mengevakuasi perahu saya, karena tertindih perahu lainnya. Perahu saya sudah berumur 15 tahun. Dulu saya membelinya Rp 80 juta. Dengan adanya peristiwa ini, mungkin membutuhkan waktu berbulan-bulan tidak bekerja untuk memperbaiki perahu. Setidaknya biaya memperbaiki perahu Rp 20 juta,” ungkapnya.

    Pemilik perahu lainnya, Legiman, 60, warga RT 6/RW 3, Desa Alasdowo, Dukuhseti, Pati, mengatakan, puluhan perahu itu terbalik sekitar pukul 02.30 usai hujan lebat. Beruntung, perahunya tidak parah, hanya kemasukan air, sehingga dirinya menguras air yang masuk perahu. ”Perahu di sini itu untuk mencari rajungan. Kalau seperti ini tidak melaut dulu. Biasanya melaut tiap empat hari. Sekali melaut kalau mendapatkan tangkapan banyak, bisa meraup untung. Sekali melaut kalau mendapatkan rajungan 2 kuintal bisa mendapatkan uang Rp 18 juta dibagi dengan awak perahu lainnya,” ucapnya.

    Menurutnya, banjir tak hanya membuat perahu tenggelam. Di pekarangan rumah warga terendam air. Di lima titik jalan Dukuhseti-Tayu terendam air, sehingga mengganggu pengguna jalan.

    Kapolres Pati AKBP Maualan Hamdan melalui Kapolsek Dukuhseti AKP Sunaryo menjelaskan, ada 70 perahu yang tenggelam dengan pemilik kapal sebanyak 65 orang. Jadi satu warga ada yang punya lebih dari satu kapal. Proses evakuasinya masih berjalan.

    ”Warga dibantu para relawan, polisi, dan TNI, membantu proses evakuasi. Kami mengevakuasi perahu yang medannya mudah. Sebab ada perahu yang tertimbun di dasar sungai dan bercampur dengan lumpur. Kemungkinan proses evakuasi memerlukan waktu beberapa hari,” ucapnya. (put/lil)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top