• Berita Terkini

    Jumat, 07 April 2017

    Dindikbud Jateng Klaim UNBK SMK Minim Masalah

    ILUSTRASI
    PURBALINGGA- Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMK Kabupaten Purbalingga dinilai tidak mengalami masalah berarti. Meski tetap ada masalah teknis seperti padamnya listrik PLN, namun sudah bisa diatasi. Demikian juga jika server lambat sudah ditangani teknisi yang siap di semua sekolah penyelenggara.

    Hal itu dikatakan Kepala Dinas  Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Drs Gatot Bambang Hastowo MPd, ketika mendampingi Wakil Gubernur Jateng, Drs Heru Sudjatmoko MSi, Kamis (6/4) monitoring ujian ke SMKN 3 Purbalingga dan SMKN 1 Bojongsari.

    Justru persoalan kedepan menurutnya yaitu masih belum semua SMK bisa memenuhi minimal sepertiga jumlah peserta UNBK. Imbasnya, sekolah itu masih harus menumpang di sekolah yang memiliki fasilitas komputer UNBK memadai.

    “Kedepan, kami akan mendorong sekolah bersangkutan untuk bisa memenuhi sarpras komputer. Entah itu dari bantuan pemerintah maupun swadaya sekolah dari orang tua siswa maupun masyarakat,” tegasnya.

    Gatot kembali mengingatkan, saat ini pelaksanaan pendidikan di sekolah bukan hanya tanggungjawab mutlak sekolah dan pemerintah. Namun masyarakat juga berhak berpartisipasi ikut mendukung sarpras sekolah.

    “Hal terpenting ketika akan menariik sumbangan dari orangtua atau masyarakat, harus melalui rapat komite dan mendapatkan dukungan dari orangtua dan komite sekolah sebagai legitimasi orangtua siswa. Jangan sampai memaksakan,” tambahnya.

    Dari dua sekolah yang dipantau kemarin, ujian berlangsung tertib dan aman. Suasana ruangan juga sangat mendukung dan tidak gaduh. Personil pengawas juga lengkap dan semua prosedur dilaksanakan.

    Pada kesempatan yang sama, Wagub Heru Sudjatmoko menegaskan, agar siswa SMK bisa bersaing di kancah dunia kerja usai lulus mendatang. Bahkan pencetakkan kemampuan siswa seja dini harus dipersiapkan lebih optimal lagi dari saat ini.

    “Kami meminta semua bisa mendukungnya. Misalnya di SMKN 3 Purbalingga yang rata- rata dari keluarga tidak mampu bisa menikmati sekolah khususnya SMK yang siap masuk dunia kerja. Dukungan semua pihak mendorong siswa tidak mampu agar bisa sekolah haarus ditiingkatkan,” tegasnya. (amr

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top