• Berita Terkini

    Rabu, 19 April 2017

    19 Calon Penerbang Dilatih Survival di Waduk Sempor

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Sebanyak 19 penerbang dari Skadron Pendidikan (Skadik) 104 Lanud Adisucipto mengikuti simulasi survival dasar yang digelar Sekolah Penerbang (Sekbang) Prajurit Sukarela Dinas Pendek (PSDP) TNI Skadron Pendidikan (Skadik) 104 Lanud Adisucipto Yogyakarta di kawasan Waduk Sempor, Kebumen.

    Latihan digelar selama empat hari, sejak Senin hingga Kamis (17-20 April 2017). Meski hanya simulasi, namun Skadik 104 Lanud Adisucipto Yogyakarta benar-benar menggunakan pesawat sungguhan. Dua unit pesawat KT-1 Wongbee yang disimulasikan sebagai pesawat musuh terbang rendah diatas waduk Sempor.

    Saat pesawat itu datang, para peserta survival harus berkamuflase dengan cara membalik perahu dan bersembunyi di dalamnya. Tak lama berselang, helikopter NAS 332 Super Puma No Regristasi H 3217 mengangkasa di atas waduk.

    Heli yang dipiloti Mayor Penerbang Risdiyanto ini terbang rendah untuk menjemput para peserta survival. Dua personil heli terjunke waduk selanjutnya mulai mengevakuasi peserta latih dengan cara ditarik ke atas heli menggunakan tali khusus.

    Adegan yang cukup mendebarkan ini pun mendapat aplaus meriah dari warga dan puluhan siswa SD yang baru saja pulang sekolah. “Untuk kejadian sesungguhnya,kita menggunakan tiga helikopter. Satu heli tim penolong, satu heli pendukung serta satu heli escort yang dilengkapi persenjataan berat untuk pengamanan,” ujar Komandan Skadik 104 Lanud Adisucipto Yogyakarta Letkol Didik Setiya N selaku Komandan Latihan (Danlat) kepada Ekspres, disela-sela pelatihan.

    Dia menuturkan, latihan survival ini adalah tahapan wajib untuk membekali calon penerbang tentang pengetahuan dan ketrampilan dasar bertahan hidup. Sehingga ketika terjadi insiden sesungguhnya, penerbang sudah punya bekal pengetahuanTak hanya survival di laut, peserta pelatihan juga mengikuti latihan survival di darat.

    Peserta diwajibkan berjalan kaki hingga ke Lanud Jenderal Soedirman (Wirasaba) Purbalingga dengan menempuh jarak sekitar 20 km. Di sepanjang medan yang berupa pegunungan, peserta mengikuti berbagai latihan mulai latihan menembak, hingga halibox dan droping logistik.

    Lebih lanjut Didik menuturkan, Sekbang PSDP TNI adalah pendidikan pertama perwira bagi warga negara terpilih lulusan SLTA untuk menjadi prajurit TNI/Polri.
    Lulusan Sekbang PSDP TNI diangkat menjadi prajurit TNI berpangkat Letnan Dua dan menjalankan ikatan dinas pertama untuk jangka waktu selama 10 tahun.

    “Selanjutnya mereka diberikan pilihan untuk tetap berkarier di TNI atau mengakhiri ikatan dinas,” ujarnya.(has)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top