• Berita Terkini

    Sabtu, 11 Maret 2017

    Warga Pekalongan Keluhkan Kabut Tebal Proyek Jalan Tol Trans Jawa

    MUHAMMAD HADIYAN
    PEKALONGAN - Kabut tebal akibat tanah merah yang berasal dari cipratan material yang dibawa armada proyek Tol Trans Jawa, mengganggu jarak pandang pengendara di Jalan Raya Bojong.

    Pantauan Jumat (10/3), sangat jelas ceceran tanah merah memenuhi jalan, bahkan terlihat juga berupa gumpalan-gumpalan, serta memunculkan kabut tebal, hingga mempersempit jarak pandang. Kondisi jalan ini juga menjadi sangat licin ketika hujan mengguyur wilayah tersebut.

    Terlihat juga dump truk melakukan konvoi mengangkut tanah merah tanpa ditutup terpal, seperti prosedur yang diberlakukan. Karena tidak memenuhi standar prosedur tersebut membuat, banyak tanah merah yang diangkut meletup ke jalan.

    Salah seorang warga, Ahmad Furqon (40), warga Bojong, mengatakan bahwa warga sudah tidak dapat berbuat banyak terhadap masalah tersebut, karena sudah berkali-kali diprotes. Namun tidak pernah ada tanggapan secara baik dari pihak rekanan, baik PT SMJ, maupun rekanan lain yang juga terlibat dalam pelaksanaan proyek nasional tersebut.

    "Kalau cuacanya terang ya seperti ini. Apalagi kalau banyak angin. Debu beterbangan seperti kabut tebal, kemudian jalan juga dipenuhi tanah merah yang jatuh dari dump truk proyek jalan tol. Kalau hujan, jalan menjadi licin, dan berlumpur," katanya.

    Bahkan, Pemkab Pekalongan sendiri sempat jengah dengan kondisi tersebut, dimana jalan-jalan banyak yang rusak dan berdebu akibat aktivitas proyek jalan tol. Ancaman penghentian armada proyek juga sudah pernah dilontarkan Pemkab. Ultimatum ini dikeluarkan sebagai langkah menindaklanjuti keluhan warga yang disampaikan kepada Bupati Pekalongan Asip kholbihi baik secara langsung maupun melalui SMS Lapor Siip, SMS pribadi hingga twitter Asip Kholbihi.

    "Kami berharap pelaksana proyek ini untuk memperhatikan dan melaksanakan sesuai dengan MoU yang telah disepakati bersama Pemkab sehingga tercipta suasana kondusif," ujar Kepala DPU dan Taru Kabupaten Pekalongan Ir Bambang Pramukamto.

    Dikatakan, pihaknya bukan bermaksud menghambat pembangunan jalan tol karena itu merupakan proyek nasional yang sejatinya strategis pula bagi masyarakat lokal Pekalongan dan sekitarnya. "Bahkan kita mendukung proyek ini. Akan tetapi jangan sampai menganggu kenyamanan warga. Tolong dong hargai hak dan toleransi warga, oleh karenanya penuhilah kewajiban sebagai rekanan sesuai MoU sehingga semua pihak merasa nyaman," tandasnya.

    Dalam pertemuan dengan Pemkab Rabu lalu (8/3), A Suryono RH dari PT SMJ menyampaikan berbagai kesulitan teknis dan tanggung jawab di lapangan. Pihaknya siap untuk mematuhi MoU yang telah disepakati bersama Pemkab. "Kami terima kasih kepada semua pihak yang telah mengingatkan kami dan siap memperbaiki jalan rusak yang menjadi kewajiban kami secepatnya," terangnya.

    Kebersediaan menanggulangi dampak kerusakan ini juga disampaikan rekanan lainnya, yakni PT Waskita dan PT LMA. (yan)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top