• Berita Terkini

    Sabtu, 01 April 2017

    PKH Non-Tunai Tembus 3 Juta Warga Miskin

    JAKARTA – Pemerintah secara bertahap mengalihkan bantuan sosial tunai menjadi non-tunai. Dari 6 juta keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH), sudah lebih dari 1,5 juta KPM yang dialihkan ke bantuan sosial non tunai. Targetnya, jumlah tersebut naik hingga 50 persen pada tahun ini.


    Pengalihan secara bertahap ini juga tidak serta merta dilakukan. Ada pendampingan yang dilakukan untuk membimbing para warga tidak mampu dalam penggunaan kartu yang dimiliki. Seperti yang dilakukan Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa pada proses penyaluran bantuan bantuan sosial non tunai PKH di Agen Ahmad Syafei Efendi, Radio Dalam Raya, Jakarta Selatan kemarin (31/3). Bantuan Non Tunai dibagikan pada 179 KPM dari Kelurahan Gandaria Utara Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.


    Namun, ada yang berbeda dalam penyaluran kali ini. Khofifah turut ditemani oleh Miss Universe Iris Mittenaere. Ia terlihat ikut membagikan kartu ATM untuk warga miskin di sana.


    Mensos mengaku sangat mengapresiasi kehadiran Iris ditengah ibu-ibu penerima manfaat. ”Juga atas kepeduliannya terhadap isu pemberdayaan perempuan dan pengentasan kemiskinan di Indonesia,” ujarnya.

    Dia turut berpesan, agar Miss Universe turut menyuarakan atau menyampaikan isu ini ke level dunia. Bahwa Indonesia terus bergerak maju dan fokus dalam upaya pengentasan kemiskinan melalui Conditional Cash Transfer (CCT) atau PKH. ”Ini langkah efektif dalam mengentaskan masyarakat dari kemiskinan. Bank Dunia telah mengakuinya dan saat ini banyak pihak dari luar negeri yang datang ke Kemensos untuk belajar tentang PKH,”jelasnya.


    Iris sendir mengaku senang bisa terlibat langsung dalam pembagian bantuan sosial ini. ”Saya sangat senang bisa bertemu ibu-ibu. Saya berharap semoga bantuan ini membawa kesejahteraan kepada anda semua,” ujarnya dalam bahasa Prancis.


    Di sisi lain, Mensos kembali menekankan peran penting PKH dalam pengentasan kemiskinan. Menurutnya, bantuan ini paling merupakan program paling tepat untuk mengurangi kesenjangan sosial ekonomi. PKH mempunyai keunggulan dilihat dari penetapan kriteria penerima yakni sembilan  persen kelompok termiskin sehingga lebih tepat sasaran.


    ”Berdasarkan studi Bank Dunia, program ini berhasil atau berkontribusi dalam penurunan kemiskinan. Indonesia termasuk negara yg sukses meningkatkan HDI dimana saat ini indeksnya 0,693 poin,” paparnya.

    Sementara itu, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat mengatakan jumlah penerima PKH kini mencapai 6 juta KPM. Sebanyak 3 juta diantaranya akan disalurkan secara non tunai melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) tahun ini. Mereka akan menerima kartu ATM Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) atas nama ibu-ibu penerima manfaat.


    ”Penanggung jawab penerima bansos kaum perempuan, karena mereka yang mengelola keuangan untuk keperluan sehari hari. Terutama untuk biaya pendidikan, kesehatan serta perbaikan gizi,” ujarnya.


    Harry menuturkan, dengan penyaluran bansos non tunai ini, maka bantuan bisa tepat sasaran. Dana juga bisa disimpan dan tidak hangus. Hal ini untuk memperkecil kemungkinan disalah gunakan untuk keperluan lainnya. (mia)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top