• Berita Terkini

    Jumat, 17 Maret 2017

    Pengemis di Grobogan ini Penghasilannya Rp 200 Ribu/Hari

    GROBOGAN - Maraknya anak yang mengeksploitasi orang tua atau sebaliknya, membuat jajaran petugas Satpol PP dan Dinsos Grobogan melakukan penertiban pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT) di sepanjang jalan Purwodadi.

    Di antara mereka yang terkena penertiban itu adalah Sudarman, laki-laki berusia 70 tahun yang biasa mangkal mengemis di sekitar traffic light Jalan R Soeprapto Purwodadi.

    Warga Desa Bandungharjo, Toroh ini biasa beroperasi sekitar pukul 09.00-16.30 sambil membawa alat bantu kruk. Setiap harinya ia diantar jemput oleh anaknya, Wahono.

    “Bapak sendiri yang meminta diantar ke sini setiap hari, kemudian sore dijemput. Saya diberi uang Rp 40 ribu sebagai ongkos antar jemput,” jelas Wahono, 31. Dalam sehari, penghasilan Sudarman bisa mencapai Rp 200 ribu.

    “Saya sudah mencoba melarang bapak agar di rumah saja. Tapi bapak yang ngotot ingin keluar. Orangnya tidak mau diam,” akunya.
    Suwadi, kepala Desa Bandungharjo saat dimintai keterangan tentang warganya yang berprofesi sebagai pengemis menjelaskan bahwa pihaknya telah menasihati Wahono agar merawat bapaknya.

    “Saya sudah memberi pengertian kepada Wahono agar melarang bapaknya meminta-minta. Ini juga sebagai tanggung jawab anaknya untuk merawat bapaknya yang sudah termakan usia. Bukan malah memperbolehkannya, bahkan mengantar jemput setiap hari,” imbuhnya. (int/aji)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top