• Berita Terkini

    Selasa, 07 Maret 2017

    Kutowinangun, Sentra Bibit Tanaman di Kabupaten Kebumen

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspsres.com) - Kecamatan Kutowinangun bisa disebut sebagai sentra bibit tanaman di Kabupaten Kebumen. Itu lantaran banyaknya warga sejumlah desa di wilayah tersebut yang berbisnis bibit tanaman. Sebut saja,  Desa Triwarno, Babadsari, Korowelang, dan Jlegiwinangun dan masih terus meluas.

    Dari sejumlah desa itu, Triwarno bisa disebut sebagai desa perintis yang menjadi pelopor bisnis pembibitan tanaman. Adalah, Jamburi, warga Desa Triwarno yang mempelopori usaha bibit tanaman.

    Pada awalnya Jamburi melakukan pembibitan tanaman jeruk yang lantas dipasarkan di wilayah setempat. Hingga kemudian pembibitan berkembang dengan melakukan menggunakan polibag.

    "Dari situ, kemudian usaha pembibitan ditiru oleh warga lainnya. Baik itu dari warga setempat maupun warga luar Desa Triwarno," tutur salah satu pelaku bisnis pembibitan tanaman asal Desa Triwarno, Mambangul Hasan (38), ditemui belum lama ini.

    Selain warga Desa Triwarno, lanjutnnya, bisnis pembibitan tanaman juga dilakukan oleh warga Desa Babadsari, Korowelang, dan Jlegiwinangun Kecamatan Kutowinangun. Hingga kini aktivitas tersebut masih terus berjalan dan berlanjut.

    Perkembangannya bisnis tanaman pun beragam dan tidak satu jenis. Beberapa bibit yang ditanam meliputi sengon, albasia dan tanaman buah lainnya. Bisnis pembibitan tanaman meroket di Desa Triwarno pada tahun 1999 lalu.

    Bahkan tahun sebelumnya mendapat penghargaan tingkat nasional dalam pembibitan tanaman di Desa Triwarno. "Dengan perolehan penghargaan tersebut semakin menggairahkan warga setempat untuk mengembangkan bisnisnya dalam pembibitan tanaman," paparnya.

    Tingginya gairah untuk menekuni bisnis bibit tanaman, dapat dilihat dari para petani yang memanfaatkan ladang serta sawah untuk dijadikan tempat pembibitan tanaman. Dalam menekuni bisnis tersebut, para petani itu tidak berdiri sendiri.

    Pasalnya, masing-masing menjadi bagian dari salah satu pelaku bisnis pembibitan tanaman bersekala besar dari desa setempat yang memiliki jaringan hingga ke berbagai daerah. "Untuk pelaku pembibitan tanaman di Desa Triwarno yang tergolong besar berjumlah 50 orang. Desa Babadsari 33 orang, Desa Korowelang 15 orang dan Desa Jlegi 7 orang. Semuanya meniru apa yang dikerjakan Jamburi," imbuh Hasan.

    Bapak tiga anak ini juga berharap ada perhatian dan pembinaan dari pemerintah.  Sehingga masyarakat semakin berdaya dan kesejahteraan kian meningkat. Kendala yang dihadapi antara lain mengenai pemasaran, modal, dan informasi kebutuhan bibit. "Alangkah bagusnya ada pembinaan dari pemerintah kabupaten, provinsi maupun pusat agar petani dalam membuat pembibitan tanaman bisa terarah," ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top