• Berita Terkini

    Kamis, 09 Maret 2017

    Kunjungi Purworejo,Mentan: Semua Gabah Dibeli Bulog

    PURWOREJO- Menteri Pertanian (Mentan) Dr Ir H Andi Amran Sulaiman MP menyambangi petani yang sedang melakukan panen raya di Desa Megulung Kidul, Kecamatan Pituruh, Kamis (9/3). Sekaligus untuk melihat secara langsung situasi dan kondisi serapan gabah petani di Kabupaten Purworejo.

    Dalam kunjungannya terebut, Mentan juga melakukan dialog dengan para petani. Dialog tersebut bertujuan untuk  mendengar permasalahan petani, dimana saat musim panen harga gabah justru mengalami penurunan.

    Salah satu persoalan yang ditemui yakni serapan gabah petani yang masih minim. Pada kesempatan tersebut, Mentan memberikan solusi untuk menyerap semua gabah dari petani dan juga menerapkan harga pembelian pemerintah (HPP)  yaitu Rp 3.700,- per kilogram. Dikatakan Amran bahwa aturan serap gabah petani tersebut sudah sesuai ketentuan Perpres Nomor 20/2017.

    Sehingga Kementan mengeluarkan Permentan Nomor 3/2017 tentang pedoman pembelian harga gabah dan beras petani. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman juga memerintahkan kepada Bupati untuk secepatnya menyerap semua gabah dari petani untuk disalurkan ke Bulog. "Hari ini saya turun ke Desa Megulung Kidul ini saya perintahkan Pak Bupati segera surati camat dan kades untuk turun membantu rakyat ke lapangan," ungkapnya.

    Dipaparkan lebih lanjut, pihaknya sangat prihatin setelah mendengar bahwa harga gabah kering panen (GKP) yang ada di pasaran saat ini di bawah HPP. Angkanya sangat rendah dimana hanya Rp 2.500,- per kilogram. Amran menjelaskan, bahwa Pemerintah khususnya Presiden saat ini sangat memperhatikan petani. Buktinya, saat mendengar kabar harga turun langsung memerintahkan Kementan untuk meninjau kondisi dilapangan.  “Sekarang perhatian Bapak Presiden terhadap petani luar biasa. Begitu beliau mendengar kabar harga turun, langsung perintahkan kepada kami turun ke lapangan untk melihat langsung dan memberikan solusi. Hari ini kami sampaikan solusinya,” jelas Amran.

    Terkait syarat gabah yang bisa diterima oleh Bulog, Amran menjelaskan bahwa semua gabah akan diterima oleh Bulog. “Semuanya, kadar air gak masalah. Karena dilapangan cukup memenuhi. Sedangkan Bapak Presiden minta, baru panen langsung di beli Bulog,” tandasnya.

    Dijelaskan Arman bahwa Presiden minta agar semua gabah diserap dan dibeli dengan harga Rp 3.700,-. “Jadi, intinya adalah selesai panen bisa langsung dibeli Bulog. Ini kan gaya baru kita, tiap hari panen, tiap hari tanam,” tuturnya.

    Lebih jauh dijelaskan Arman, apabila semua gudang Bulog yang ada sudah penuh, pihaknya akan menyewa tempat untuk dijadikan gudang Bulog. “Gudang Bulog kalau terisi penuh semua, kita sewa.  Pak Bupati dimana saja ada gudangnya, pemerintah sewa, jadi lebih efisien,” tegasnya.

    Saat ditanya tentang kondisi penyerapan gabah saat ini, Amran menjelaskan ada kenaikan yang cukup besar dalam dalam dua minggu. “Dua minggu lalu hanya 2.000 ton perhari. Saya cek tadi mencapai 14.000 ribu ton. Itu artinya naik 700 persen setelah dua minggu. Ini kerja keras semua Kabupaten, Para Dandim, Babinsa dan Petani,” ujarnya. Arman juga menjelasakan kenaikan gabah dua tahun ini. Pada tahun 2015 hasil panen gabah sebesar 75 juta ton. Sedangkan pada tahun 2016 mencapai 79 juta ton. Sehingga ada kenaikan yang menurutnya jumlahnya luar biasa.

    Sementara itu, Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM saat ditemui diakhir acara mengatakan, sangat mendukung kebijakan pemerintah yang akan membeli hasil panen dengan harga yang sudah ditentukan melalui Bulog. Karena menurutnya, setiap panen harga gabah yang turun selalu saja terjadi.  "Setiap panen raya selalu harga gabah jatuh. Petani ini kapan mau sejahtera kalau setiap panen raya harga gabah turun,” ujarnya.

    Menurutnya apa yang dilakukan oleh Mentan sudah benar. Artinya membantu petani untuk membeli gabah dengan batas harga atau standar harga tertentu. “Bulog juga jangan pilih-pilih, Bulog harus mau mengambil semua Gabah dalam keadaan apapun. Kalau masih pilih-pilih, petani akan terus tetap rugi. Kita semua kan berharap petani sejahtera,” pungkasnya. (ndi)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top