• Berita Terkini

    Kamis, 16 Maret 2017

    Konstruksi PLTSa Solo Dibangun 2018

    DAMIANUS BRAM/RADAR SOLO
    SOLO - Rencana proyek pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo memasuki babak baru. PT Solo Citra Metro Plasma Power sebagai pelaksana proyek mengaku tidak dapat membangun konstruksi lebih cepat lantaran minimnya lahan yang siap pakai.

    Mereka meminta pemkot untuk menambah luasan lahan siap pakai. Caranya dengan memindahkan timbunan sampah di lahan tersebut. ”Kami membutuhkan lahan 2 hektare untuk konstruksi. Tetapi saat ini hanya 1,8 hektare yang siap pakai. Sisanya masih ada tumpukan sampahnya,” terang Direktur Utama PT Solo Citra Metro Plasma Power Elan Syuherlan saat ditemui di kantor TPA Putri Cempo Rabu (15/3).

    Kekurangan lahan tersebut diketahui setelah ia bersama Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Hasta Gunawan melihat langsung kondisi TPA Putri Cempo. Total luas Putri Cempo yakni sekitar 17 hektare. Dari total lahan itu, pemkot telah menyediakan lahan 1,8 hektare di sisi timur yang tidak terdapat gunungan sampah.

    Namun, dengan adanya permintaan tambahan lahan itu, mau tidak mau pemkot harus memindahkan sekitar 140 meter kubik sampah ke lokasi lain. “Nanti yang memindahkan teknisi khusus dari kami. Tetapi untuk menyediakan alat dan akses jalan, menjadi tanggung jawab pemkot. Sampah di sini hanya dipindahkan di sisi lain,” imbuh Elan.

    Ia memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan sampah tersebut sekitar 100 hari kerja. Hitungan tersebut dapat efektif selama tidak ada perubahan cuaca yang cukup ekstrem. Setelah itu perusahaannya akan membuat detail engineering design (DED) yang diperkirakan selesai pada September.  “Lalu, 2018 kami mulai bangun konstruksi dan akhir 2019 bisa beroperasi,” kata Elan.
       
    Sementara itu, Wali Kota F.X. Hadi Rudyatmo siap memenuhi permintaan PT Solo Citra Metro Plasma Power untuk menambah lahan sesuai kebutuhan. Termasuk sanggup menyediakan akses untuk keluar masuk kendaraan pemindah sampah. Ia yakin persoalan lahan tersebut tidak akan mengganggu proyek PLTSa. ”Ini mudah, tinggal mindah sampah saja. Teknologi sekarang juga sudah canggih. Akses jalan nanti pemkot yang buat,” papar Rudy.

    Untuk pembuatan akses jalan, rencananya Rudy mengajukan anggaran dalam APBD Perubahan 2017. Skema itu dipilih karena tidak ada alokasi khusus pada APBD murni 2017. Terkait besarnya anggaran yang akan diajukan, wali kota belum dapat memastikan.

    Ia hanya memberikan isyarat bahwa anggaran yang diajukan pasti akan disetujui. “Kalau berapanya, kami belum tau. Saya juga enggak mau kira-kira. Yang penting ini jadi, gitu aja,” pungkas Rudy. (irw/ria)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top