• Berita Terkini

    Jumat, 17 Maret 2017

    Kesbangpol Gelar Outbond di Obwis Wiskuno

    imam/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Meski sudah empat bulan beroperasi, tepatnya sejak 30 Oktober 2016 silam, namun hingga kini Objek Wisata Kuliner Luk Ulo (Wiskuno) di Desa Maduretno Buluspesantren masih sepi pengunjung. Padahal program tersebut sebelumnya telah digadang-gadang oleh pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan.

    Hal itulah yang menjadi salah satu alasan Kesbangpol Kebumen menggelar Outbond Kebangsaan dan Pembinaan Organisasi Kepemudaan di area tersebut, Kamis (16/3/2017). Dengan kegiatan itu, Kesbangpol berharap para pemuda dapat berperan aktif dan mempunyai kreativitas untuk turut serta meramaikan dan mempromosikan tempat pariwisata, khususnya Wiskuno.

    Kegiatan Pembinaan Organisasi Kepemudaan, juga dihadiri oleh Kapolres Buluspesantren AKP Surono, Kasdim Kodim 0709/Kebumen Mayor Inf Jumantar, Kepala Desa Maduretno Sunarto serta Muspika Buluspesantren lainnya.

    Dalam kesempatan tersebut Kepala Kesbangpol Kebumen Nurtaqwa Setyabudi menyampaikan, pembinaan kepemudaan diharapkan dapat menumbuh kembangkan ke BhinekaTunggal Ika an dan rasa patriotisme pemuda untuk kesatuan NKRI. “Ini sangat penting sebab pemuda merupakan generasi penerus bangsa,” tuturnya.

    Pemilihan tempat kegiatan di tepi sungai, juga diharapkan dapat meningkatkan kecintaan pemuda terhadap lingkungan. Selain itu pemuda diharapkan dapat berinovasi, berkreasi dan  dalam mempromosikan tempat wisata tersebut. “Saya harap ini menjadi virus kebaikan yang terus berkembang, sehingga ke depan tempat yang indah ini dapat ramai pengunjung,” paparnya.

    Sementara itu Kasdim Kodim 0709/Kebumen Mayor Inf Jumantar menyampikan tentang perjuangan para pemuda dalam merebut kemerdekaan Negara Indonesia. Organisasi pemuda menjadi bagian penting dalam sejarah kemerdekaan bangsa. Hal itu dapat dilihat pada tahun 1908 dengan berdirinya orgasnisasi pemuda Boedi Oetomo yang didirikan Dr Soetomo dan para mahasiswa STOVIA yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji. Pendirian organisasi tersebut  digagaskan oleh Dr Wahidin Sudirohusodo.

    Dua puluh tahun setelah itu yakni tahun 1928, pemuda kembali menjadi garda terdepan perubahan bangsa dengan lahirnya Sumpah Pemuda. Kala itu perwakilan pemuda dari Jong Java, Jong Batak, Jong Ambon, Jong Sumatranen Bond, Jong Celebes, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, dan lain sebagainya berkumpul untuk menyatakan satu Nusa satu Bangsa dan satu Bahasa yakni Indonesia. “Baru pada tahun 1945 Indonesia merdeka. Kemerdekaan itu tidak terlepas dari peran pemuda,” paparnya.


    Dari pantauan Ekspres di Wiskuno sendiri, kini telah dibangun sarana outbond dan beberapa gazebo. Tempat wisata yang berada dipertemuan dua arus sungai (Lukulo dan Kedungbener) itu pun menyajikan suasana alam yang khas.  Bahkan pengunjung dapat melintasi sungai dengan lebar hampir 40 meter dengan flying fox. Sayangnya jalan untuk menuju Wiskuno hingga masih perlu dilakukan perbaikan. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top