• Berita Terkini

    Jumat, 17 Maret 2017

    Harga Cabai Rawit di Kebumen Terjun Bebas

    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Setelah bertahan beberapa bulan, harga cabai di Kebumen sejak sepekan terakhir mulai turun. penurunan paling tajam adalah jenis cabai rawit merah, dari sebelumnya berkisar Rp 110.000 hingga Rp 140.000, turun menjadi Rp 75.000 hingga Rp 90.000 per kilogram.

    Pedagang cabai di Pasar Tumenggungan Kebumen, Marguti, mengatakan harga cabai rawit merah eceran paling murah pada pekan lalu Rp 110 ribu per kilogram. Kini, harganya turun menjadi Rp 90 ribu per kilogram.

    Bahkan, harga rawit hijau kini hanya dijual Rp 40 ribu per kilogram. Padahal, sebelumnya harga rawit hijau dijual Rp 65 ribu per kilogram. "Sudah empat hari turun," katanya kepada Kebumen Ekspres, Kamis (16/3/2017).

    Pedagang cabe lainnya, Ngasimatul Fitria, mengaku pada pekan lalu dirinya menjual cabe rawit merah sebesar Rp 120 ribu hingga Rp 130 ribu. Sejak beberapa hari terakhir turun menjadi Rp 80 ribu hingga Rp 85 ribu per kilogramnya.

    Penurunan drastis dilakukan pedagang cabe, Wiji. Wiji sebelumnya menjual cabe rawit merah paling mahal Rp 130 ribu, sepekan lalu turun menjadi Rp 100 ribu per kilogram. Kemudian sejak lima hari hari kembali turun menjadi Rp 75 ribu per kilogramnya. Sedangkan harga cabi cigit saat ini dijual dengan harga Rp 40 ribu per kilogram.

    Wiji mengatakan turunnya harga cabai ini disebabkan pasokan cabai dalam sepekan terakhir mulai stabil. Bahkan, beberapa jenis cabai suplainya melimpah, termasuk cabai rawit merah yang harganya turun drastis.

    Menurut sejumlah pedagang penurunan harga cabai masih belum diikuti dengan bertambahnya penjualan. Hal itu menurut perkiraan, karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahui adanya penurunan harga.

    "Karena masih banyak yang trauma kayaknya. Mereka masih belum tahu kalau cabai sudah turun," ujar Wiji.

    Wiji menambahkan turunnya harga cabai rawit merah bersamaan dengan bertambahnya pasokan. Kondisi tersebut, diperkirakan bakal berlangsung beberapa lama. Alasannya karena diprediksi curah hujan berkurang sehingga hasil panen melimpah. "Biasanya kalau mulai kemarau hasil panen cabai melimpah," imbuhnya. (ori)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top