• Berita Terkini

    Rabu, 15 Maret 2017

    Hadiri Musrenbang di Kudus, Ganjar Diwejangi Strategi Bermain Bola

    KUDUS – Strategi bermain bola. Hal itu yang dipesankan oleh KH Sya’roni Ahmadi kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat berkunjung di kediamannya kemarin. Pesan itu untuk membangun Jawa Tengah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

    Untuk itu, KH Sya’roni menekankan kekompakan antara pemprov, pemkab, masyarakat, dan lainnya.


    “Ketika masing-masing pemain mementingkan egonya, kekalahan yang akan dialami tim sepakbola. Jika kompak akan menang. Untuk itu, pembangunan harus dilakukan bersama-sama agar menjadikan Jawa Tengah aman dan sejahtera,” ujar Ganjar.

    Dia sowan ke KH Sya’roni sebelum mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) di Pendapa Kudus. Ganjar juga mengunjungi KH Ulin Nuha Arwani di kediamannya.

    Begitu tiba di Pendapa Kudus, Ganjar disambut hangat Musthofa, bupati Kudus. Padahal, kedua kader PDIP ini dikabarkan ingin mendapatkan rekomendasi untuk maju di Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2018 mendatang. Keduanya bersalaman dan melihat stan UMKM di pendapa. Bahkan, Ganjar meminum kopi muria didampingi Musthofa.
    Dalam musrenbangwil itu, bupati se-eks Karesidenan Pati ramai-ramai mengusulkan pembangunan infrastruktur. Terutama, kabupaten yang selama ini infrastrukturnya rusak, seperti Kabupaten Blora yang kerusakan jalan mencapai 54 persen.

    Kerusakan jalan di Blora paling tinggi dibandingkan kabupaten se-eks Karesidenan Pati. Bupati Blora Djoko Nugroho mengusulkan beberapa kegiatan kepada Ganjar Pranowo, mayoritas pembangunan jalan.

    Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, kondisi infrastruktur jalan paling parah di Kabupaten Blora. Tentunya akan menjadi prioritas perhatian karena ada bantuan keuangan ke daerah setiap tahun. ”Untuk jalan provinsi terus kami benahi, untuk jalan kabupaten juga akan kami bantu,” katanya kemarin.
    Dari paparan lima bupati, Jepara, Blora, Pati, Kudus, dan Rembang, banyak yang mengajukan infrastruktur. Tidak hanya jalan, melainkan jembatan, perbaikan waduk hingga penanganan bencana.

    Khusus Kabupaten Kudus ada usulan pembuatan sabo dam di Kabupaten Pati dan Kudus. Tujuannya mengatasi banjir bandang yang menerjang Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan. Daerah itu berbatasan dengan Kabupaten Pati. ”Jika dua daerah bisa koordinasi tentu baik, seperti di Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan, banjir selalu terjadi. akhirnya dua daerah tersebut saling koordinasi dan bisa teratasi,” terangnya.

    Selain itu, Ganjar terus berpikir bagaimana cara menekan tingkat kemiskinan. Dari data yang ada, tingkat kemiskinan paling rendah di Kabupaten Kudus sekitar 7,73 persen. Untuk tingkat kemiskinan paling tinggi di Kabupaten Rembang yang mencapai 19,28 persen. Kabupaten Blora sekitar 13,52 persen; Kabupaten Pati sekitar 11,95 persen; dan Kabupaten Jepara sekitar 8,5 persen. Sementara Jawa Tengah, tingkat kemiskinan mencapai 13,58 persen.

    Untuk tingkat pengangguran, Kabupaten Kudus paling tinggi mencapai 5,04 persen. ”Kudus agak aneh, tingkat kemiskinan paling rendah, namun pengangguran paling tinggi. Ini harus dicari tahu permasalahannya,” ujarnya.

    Untuk pengangguran di Kabupaten Blora sekitar 4,68 persen, Kabupaten Rembang sekitar 4,51 persen; Kabupaten Pati sekitar 4,43 persen; dan Kabupaten Jepara sekitar 3,12 persen. Untuk tingkat pengangguran di Jawa Tengah mencapai 4,99 persen. (lis/ris)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top