• Berita Terkini

    Kamis, 30 Maret 2017

    Dramatari Kolopaking Wisudho Bakal Tampil di TMII

    Bambang BE, Sutradara Kolopaking Wisudho
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Kabupaten Kebumen kembali bakal mengirimkan duta kesenian untuk tampil di Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada 30 April mendatang. Kali ini akan menampilkan dramatari dengan lakon Kolopaking Wisudho. Tak tanggung-tanggung seniman kondang Bambang Eko Susilohadi, didapuk menjadi sang sutradara pada pagelaran tersebut.

    Ya, seniman yang karib disapa Bambang BE, memulai kegiatan berkesenian pada tahun 1975. Atas bimbingan ayahnya, Suwignyo Hadi, yang juga seorang dalang wayang orang, Bambang BE kecil menjadi penari Bambangan Cakil, sebagai tokoh wayang Cakil. Karena darah seni yang mengalir dari ayahnya, pria kelahiran Desa Karangsari, Kecamatan Sruweng, itu pun tak kesulitan memerankan tokoh tersebut.

    Bambang BE berkeinginan masyarakat lebih mencintai kesenian asli Kebumen dan berharap ada estafet regenerasi dari generasi tua ke generasi muda. Hal ini agar pelestarian tetap terjaga. "Ketika generasi muda mengenal dan memahami kesenian sendiri, yang pada akhirnya akan terbentuk karakter yang baik pada generasi muda," tuturnya, kemarin.

    Sampai saat ini Bambang BE yang bekerja sebagai PNS  pada Dinas Pendidikan Kebumen telah terlibat di berbagai aktifitas kesenian tradisional di Kebumen. Baik dari garapan tari, gendingan atau karawitan, kethoprak,  wayang kulit, jemblung , jamjaneng maupun calung.  Aktifitasnya di berbagai seni tradisional itu semata-mata mengikuti kemauan masyarakat sekitar yang akan berlatih.

    Bahkan Bambdang BE melakukan inovasi dengan menggabungang antara wayangan dengan iringan jamjaneng, juga menggabungkan antara gaya ebleg selatan jalan raya dan gaya ebleg sebelah utara jalan raya  menjadi satu gaya, yang kemudian menjadi Ebleg Kebumenan.

    Menurutnya, jika garapan gending karawitan di Kebumen yang memiliki notasi gending tersendiri khas Kebumen, seperti seni jamjaneng, maka Kebumen akan sugih gending karawitan, Kebumen akan memiliki ribuan garapan gending, bahkan lebih banyak dari pada Solo. Bahkan, tari gubahan BE, yang berdasar dari kesenian tradisional cepetan, yang di beri judul Tari Kekayon, pernah menjadi bahan penelitian mahasiswa dari STSI Surakarta.

    Ketika Benteng Van Der Wijck Gombong mendapat kunjungan tamu para jurnalis dan awak media dari ibukota, BE sempat menyuguhkan garapan seni. Yang merupakan gabungang antara jamjaneng, calung dan lenggeran.

    Dia menungkapkan, sebenarnya Kabupaten Kebumen memiliki potensi kesenian yang luar biasa. Terbukti sering menjadi juara baik tingkat provinsi maupun nasional. Setidaknya telah dua kali berturut-turut menjadi juara I dan sekali menjadi juara III pada Festival Olah Raga Tradisional tingkat Jawa Tengah.

    Namun, kata dia, potensi kesenian di Kebumen membutuhkan perhatian dan penanganan yang sebaik-baiknya dari Pemkab Kebumen bersama-sama dengan masyarakat. Agar potensi kesenian tersebut dapat memberikan manfaat, baik secara sosial budaya maupun secara ekonomi bagi masyarakt Kebumen. "Sehingga kesenian dapat turut serta berpartisipasi pada program-program pemerintah, utamanya dalam program pengentasan kemiskinan di Kebumen," tutup pria yang juga anggota pleno Dewan Kesenian Kebumen.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top