• Berita Terkini

    Jumat, 24 Maret 2017

    Dikira Penculik Anak, Pengamen di Pati Digerudug Warga

    PATI- Sudarmiyanto, 43, nyaris menjadi bulan-bulanan warga. Lantaran warga Desa Batealit, Kecamatan Batealit, Jepara diduga sebagai penculik anak. Lelaki yang sehari-harinya mengamen itu akhirnya diamankan ke Mapolsek Tayu untuk dimintai keterangan Rabu (22/3) malam.

    Dari informasi yang dihimpun, sekiranya sekitar pukul 18.00, Sudarmiyanto seperti biasa mengais rejeki dengan mengamen dari rumah ke rumah. Waktu itu, dia mengamen di Desa Sambiroto, Kecamatan Tayu. Salah satunya di rumah Ali Saidi.

    Saat mengamen di rumah itu, bukan rejeki yang didapat. Dia dicurigai warga sebagai penculik anak yang saat ini ramai informasinya di media sosial. Untuk menghindari amukan warga, sejumlah perangkat desa dan petugas keamanan Polsek Tayu mengamankannya ke mapolsek untuk dimintai keterangan.

    Kapolres Pati AKBP Maulana Hamdan melalui Kapolsek Tayu AKP Sayadi mengatakan, dari keterangan Sudarmiyanto, saat mengamen mendapat uang dari pemilik rumah. Namun, dia merasa yang memberikan tidak ikhlas. Lantas, dia mengembalikan uang itu melalui lubang pintu rumah tersebut.

    ”Mungkin setelah itu dia terburu-buru dan tingkah lakunya mencurigakan warga. Sehingga warga langsung mengira bahwa penculik anak yang saat ini ramai diperbincangkan di media sosial. Beruntung, masyarakat tidak main hakim sendiri. Kami langsung mengamankan untuk dimintai keterangan,” katanya kemarin.

    Pihaknya pun menggali identitas seperti KTP dan SIM C. Dari itu diketahui, dia warga Desa Batealit. “Kami langsung memanggil orang tua dan kepala desanya. Karena tidak ada bukti dan saksi bahwa dirinya pelaku penculikan anak, kami meminta kepala desa dan orang tua untuk membawa Sudarmiyanto pulang ke Jepara,” bebernya.
    Orang tua Sudarmiyanto, Darmi mengatakan, anaknya itu jarang pulang ke rumah. “Sejak ayahnya meninggal, dia sedikit depresi. Sehingga jarang pulang ke rumah dan lebih memilih untuk ngamen,” ucapnya.

    Dari kejadian tersebut, Kapolsek Tayu AKP Sayadi mengimbau kepada warga agar tidak terpengaruh dengan berita hoax yang bertebaran di media sosial. Jika ada hal yang mencurigakan segera melapor ke pihak pemerintah desa dan kepolisian.

    “Intinya jangan sampai main hakim sendiri. Terkait isu adanya penculikan anak yang marak terjadi, kami sudah bekerjasama dengan dinas komunikasi dan informatika untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat,” paparnya. (dan/ris)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top