• Berita Terkini

    Minggu, 12 Maret 2017

    Dawammudin: Bencana Alam yang Terjadi Sudah Dijelaskan dalam Al Qur'an

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Kebumen  Drs KH Moh Dawamuddin MAg menyebut bencana yang terjadi bukan semata-mata karena faktor alam. Malah-malah, ulah manusia menjadi penyebab utama bencana alam yang terjadi, termasuk di Kabupaten Kebumen.


    Dawam menegaskan, salah satu penyebab terjadinya bencana adalah hilangnya keseimbangan alam. Hal ini disebabkan oleh ulah tangan manusia itu sendiri. Pandangan tersebut merujuk kepada apa yang disampaikan kitab suci umat Islam yakni Al Quran.

    Pada Surat Ar Ruum ayat 41 menyebutkan  “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”QS. Ar-Ruum/30: 41]. “Dengan demikian cuaca ekstrim sebenarnya bukan menjadi faktor utama,” tuturnya, Selasa (7/3/2017).

    Dijelaskannya, Tuhan telah menciptakan alam dengan penuh keseimbangan. Jika salah satu pihak terdapat kerusakan, tentunya akan merusak keseimbangan tersebut.  Dengan rusaknya kesembangan maka akan terjadi bencana. “Hal itu juga berlaku untuk semua bidang kehidupan,” paparnya.

    Dawamuddin menjelaskan, kerusakan yang terjadi, umumnya disebabkan oleh eksploitasi yang dilakukan oleh manusia. Pengambilan besar-besaran pada sumber daya alam, dapat menjadi penyebab terjadinya bencana. “Cobalah untuk mengamati, hal-hal yang terjadi pasti akan menemukan  jawabannya,” terangnya.

    Pihaknya memberi contoh, salah satu fungsi ular diciptakan yakni untuk menjadi predator tikus. Pemburuan ular secara besar-besaran dapat berakibat meningkatnya populasi tikus dengan pesat. Akibatnya, manusia sendiri yang dirugikan dengan adanya panen gagal. “Pengambilan pasir secara besar-besaran tentunya juga berdampak negatif,”  katanya.

    Jika tidak ingin terjadi bencana, lanjutnya, maka kebijaksanaan dan kearifan manusia sangat diperlukan. Jika manusia turut serta menjaga lingkungan tentunya tidak akan mengganggu keseimbangan alam. “Ini penting untuk menjadi bahan renungan bersama, tidak usah saling menyalahkan. Instropeksi diri menjadi hal yang lebih penting,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top