• Berita Terkini

    Selasa, 14 Februari 2017

    Warga Karangsari Gugur Gunung Bangun Jalan

    imam/ekspres
    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Ratusan warga Desa Karangsari Kecamatan Kebumen, melaksanakan gugur gunung (gotong-royong) membangun jalan, Minggu (12/2/2017). Warga antusias membangun jalan alternatif yakni Jalan Beji untuk mengurai kemacetan di perempatan Jalan Cemara. Kerja bakti diawali doa bersama dengan membaca Tahlil.

    Di perempatan Jalan Cemara, tepatnya di depan kantor Balai Desa Karangsari, memang selalu terjadi kemacetan khususnya pada jam sibuk. Bahkan sempitnya jalan, acap kali menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas.

    Untuk mengurai kemacetan yang hampir terjadi setiap hari itu, Pemerintah Desa (Pemdes) setempat membuka jalur alternatif, yakni Jalan Beji. Jalur ini menghubungkan RW 4 Dukuh Ampel, RW 3 Dukuh Karangasem Desa Karangsari, hingga Jalan Cincin Kota Kebumen.

    Kepala Desa Karangsari Endrata mengatakan, hampir setiap pagi yakni pukul 06.00-07.10 WIB, selalu terjadi kemacetan perempatan jalan depan kantor balai desa. Ini disebabkan, lebih dari 7 ribu  pengguna jalan meliputi pelajar, pedagang dan lain sebagainya melewati jalur tersebut. “Adanya pembukaan jalan alternatif baru, akan sangat efektif untuk mengurai kemacetan,” tuturnya.

    Pantauan Ekspres di lapangan, dengan antusias warga bergotong-royong meratakan tanah. Warga juga menebang beberapa pohon untuk membuat jembatan. Untuk mengangkat batang pohon randu dan kelapa dengan panjang sekitar enam meter, dilakukan secara bersama-sama. Suasana ceria disertai dengan canda tawa pun, turut menghiasi kegiatan kerja bakti tersebut.

    Endrata menyampaikan, sebelumnya yakni pada 12 November lalu telah dilaksanakan Diskusi tematik “Tembus Jalan Beji Urai Kemacetan Jalan Utama”. Di Karangsari terdapat 14 sekolahan yakni lima SMK/SMU, satu SMP, tiga SD/MI dan lima PAUD dan TK. Ini masih ditambah dengan satu sekolahan yakni MAN 1 Kebumen. Maka setiap pagi kecuali hari libur,  perempatan jalan depan balai desa dilalui oleh 2.221 pengendara sepeda, 3.833 pengendara sepeda motor dan 1.281 pejalan kaki. Jumlah siswa SLTA saja telah mencapai 7663 orang. “Perempatan jalan pasti macet saat jam sibuk,” katanya.

    Pihaknya mengatakan Jalan Beji yang dibangun berukuran 500 x 3 meter dengan panjang jembatan 6 x 4 meter. Jalan akan dibangun menggunakan rabat beton dengan biaya mencapai Rp 520 juta. Adapun biaya pembangunan akan menggunakan dana desa (DD). Pembangunan jalan juga harus merobohkan rumah milik almarhum Warisno. Jika tidak maka jalan tidak dapat dibuat.

    “Beruntung ahli waris bapak Warisno merelakan rumahnya dibongkar untuk membuat jalan. Selain itu warga yang tanahnya dibuat jalan juga telah merelakan tanahnya. Sehingga dalam proses pembebasan tanah untuk membuat Jalan Beji, semua dilakukan dengan suka rela. Warga yang lain dengan suka rela membantu, baik itu berupa tenaga, pikiran, makanan, dan lain sebagainya,” paparnya.

    Anggota Komisi A DPRD Kebumen Suhartono mengatakan, dengan dibukanya Jalan Beji tersebut, maka akan meningkatkan perekonimian masyarakat. Harga tanah menjadi naik dan dapat pula berkembang kios-kios untuk berjualan warga disekitar jalan baru. “Kami akan mengawal program ini hingga Musrenbangkab. Diharapkan pengerasan jalan akan terealisasi pada tahun 2018 mendatang,” paparnya.

    Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Karangsari Drs Bambang Widadi. Menurutnya, sebelumnya di tempat tersebut memang telah terdapat jalan setapak. “Pembangunan jalan ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian dan mengurai kemacetan,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top