• Berita Terkini

    Sabtu, 11 Februari 2017

    Ulama NU-Muhammadiyah Malang Sepakat Jaga Keutuhan NKRI

    MALANG - Menyikapi kondisi terakhir terutama menjelang aksi 112 di Jakarta, Jajaran Polres Malang berinisiatif menggelar pertemuan antara ulama NU dan Muhammadiyah se Kabupaten Malang, Selasa (7/2/2017).

    Dalam pertemuan di Kampus Universitas Raden Rahmat (UNIRA) Jalan Panglima Sudirman, Kecamatan Kepanjen ini, Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung mengajak para ulama NU dan Muhammadiyah di Kabupaten Malang untuk berperan langsung dalam mewujudkan situasi aman dan kondusif di tengah-tengah masyarakat.

    Juga, membangun peradaban Islam yang damai dan toleran. Serta meniadakan potensi kehancuran yang mengarah pada perpecahan bangsa. “Inilah poin penting yang kami tekankan dalam silaturahmi dengan para ulama se Kabupaten Malang. Mari kita bersama-sama memperkokoh ukhuwah untuk merawat dan menjaga NKRI dan Pancasila,” kata AKBP Yade Setiawan Ujung dalam rilis yang diterima koran ini, kemarin.

    Mantan Seketaris Pribadi Wakapolri itu mengatakan, Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Whatoniyah sangat penting untuk menjaga keutuhan NKRI dan juga Pancasila. Apalagi di tengah situasi bangsa ini yang tengah mengalami gejolak atau turbulensi yang sudah mengarah pada gangguan (instabilitas) keamanan dan ketertiban masayakarat.

    Intoleransi meningkat melalui berbagai macam bentuk provokasi, ujaran kebencikan dan sebaran kabar hoax yang sangat intens akhir-akhir ini.  Akibatnya, ancaman konflik sosial semakin nyata kalau saja tetap dibiarkan. "Dampak dari ini semua adalah, telah lunturnya nilai 4 pilar kebangsaan yang sudah menjadi konsepsi bersama dan komitmen bersama para pendahulu dalam mendirikan bangsa,” tegasnya.

    Ujung lantas mengingatkan kepada ujaran Presiden RI pertama, Ir Soekarno yang merupakan pendiri bangsa. Saat itu, Soekarno pernah mengatakan, perjuangannya lebih mudah karena harus mengusir penjajah. Tapi di masa kini perjuangan generasi penerus, akan lebih sulit karena harus melawan anak bangsa sendiri".

    “Fenomena itu sudah terlihat saat ini, di abad 21 ini sesama anak bangsa bertikai karena ada sekelompok orang yang sengaja memicu benih-benih kebencian antar umat beragama,” tutur AKBP  Yade Setiawan Ujung.

    Dia kembali menegaskan, Kebinekaan adalah perekat yang memunculkan nasionalisme, patriotisme dan cinta tanah air. "Dalam situasi ini, kebhinekaan seolah sirna akibat disharmoni antar umat beragama, sengaja diaktifkan oleh kelompok tertentu yang mengarah destruksi secara masif disejumlah tempat,' kata Kapolres Malang.

    Menurutnya, ulama punya peran sentral dalam membangun kedamaian dan keamanan bangsa. Walaupun secara UUD negara memberikan kewenangan pada Polri untuk menegakkan hukum dan menyelenggarakan kamtibmas serta memberikan perlindungan, pengayoman dan melayani masyarakat, tanpa bantuan ulama itu semua tidak ada nilainya.NKRI dan Pancasila,” kata Kapolres. (*)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top