KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Pimpinan dua ormas Islam NU dan Muhammadiyah Kabupaten Kebumen sepakat tidak akan ikut ambil bagian dalam aksi tuntutan menegakkan Surat
Al Maidah ayat 51 yang digelar FUI di Jakarta, 11 Februari mendatang.
Hal itu dikatakan Kapolres Kebumen, AKBP Alpen SH SIK MH usai melakukan pertemuan singkat dengan para ulama di Gedung SMK Maarif Jalan Kusuma, Kebumen, Senin (6/2/17). "Dalam pertemuan ini, disepakati NU dan Muhammadiyah Kebumen Tidak Akan Ikut Aksi 112," kata Alpen yang bersama Kasubag Humas AKP Willy Budiyanto SH MH..
Alpen mengaku sangat berterima kasih kepada komitmen para ulama dalam menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia ini.Disamping itu, Kapolres juga berharap kepada para ulama untuk memberikan pemahaman kepada para santri dan pengikutnya untuk tidak mudah terprovokasi oleh kabar atau informasi yang tidak jelas sumber nya yang akhir-akhir ini banyak dihembuskan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab yang bertujuan untuk memecah belah bangsa.
Ribuan massa akan menggelar salat subuh berjemaah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat pada Minggu (12/2). Kemudian dilanjutkan dengan mengkhatamkan Alquran hingga 12.000 kali sepanjang hari.
Kemudian, pada Rabu 15 Februari, seluruh umat Muslim diimbau agar salat subuh berjamaah di masjid-masjid dan musala. Massa diduga diimbau turun ke semua tempat pemungutan suara (TPS), untuk memantau proses pemungutan suara Pilkada DKI 2017. (cah)
Al Maidah ayat 51 yang digelar FUI di Jakarta, 11 Februari mendatang.
Hal itu dikatakan Kapolres Kebumen, AKBP Alpen SH SIK MH usai melakukan pertemuan singkat dengan para ulama di Gedung SMK Maarif Jalan Kusuma, Kebumen, Senin (6/2/17). "Dalam pertemuan ini, disepakati NU dan Muhammadiyah Kebumen Tidak Akan Ikut Aksi 112," kata Alpen yang bersama Kasubag Humas AKP Willy Budiyanto SH MH..
Alpen mengaku sangat berterima kasih kepada komitmen para ulama dalam menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia ini.Disamping itu, Kapolres juga berharap kepada para ulama untuk memberikan pemahaman kepada para santri dan pengikutnya untuk tidak mudah terprovokasi oleh kabar atau informasi yang tidak jelas sumber nya yang akhir-akhir ini banyak dihembuskan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab yang bertujuan untuk memecah belah bangsa.
Ribuan massa akan menggelar salat subuh berjemaah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat pada Minggu (12/2). Kemudian dilanjutkan dengan mengkhatamkan Alquran hingga 12.000 kali sepanjang hari.
Kemudian, pada Rabu 15 Februari, seluruh umat Muslim diimbau agar salat subuh berjamaah di masjid-masjid dan musala. Massa diduga diimbau turun ke semua tempat pemungutan suara (TPS), untuk memantau proses pemungutan suara Pilkada DKI 2017. (cah)