• Berita Terkini

    Rabu, 22 Februari 2017

    Takmir Masjid Diminta Ikut Perangi Kemiskinan

    Sudarno Ahmad/Ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Keberadaan masjid memiliki peran sangat strategis, yang bisa menjadi pelopor perubahan positif di masyarakat. Namun untuk mewujudkan hal tersebut, takmir masjid dituntut untuk kreatif dan inovatif.

    PLH Sekda Kebumen Mahmud Fauzi, mengatakan takmir masjid harus kreatif dalam mengelola masjid sehingga tidak terjebak sebagai sebuah rutinitas semata. Salah satunya adalah bagaimana peran masjid dalam menggerakkan jamaah dan masyarakat untuk mendukung pembangunan. Juga dalam mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi.

    "Diantaranya adalah mengatasi kemiskinan. Masjid harus menjadi lahan tumbuhnya benih mental kaya. Mental pejuang yang tak lelah menggali dan mengoptimalkan potensi diri dan lingkungan. Juga untuk memberi dan berbagi," kata Mahmud Fauzi, pada acara pembekalan takmir masjid se Kabupaten Kebumen di Pendopo Bupati, Selasa (21/2/2017).

    Selain itu, takmi masjid juga harus inovatif. Artinya takmir harus bisa menciptakan terobosan-terobosan baru. Dengan demikian masjid menjadi tempat idola bagi masyarakat. Mahmud mencontohkan Masjid Jogokariyan Yogyakarta. Konon jamaah shalat subuhnya seramai jamaah shalat Jumat.

    "Kita dapat berkunjung dan belajar kesana. Pasti ada sesuatu yang bisa kita pelajari disana. Pasti banyak kreativitas dan inovasi yang dijalankan oleh pengelolanya (Takmir)," ujarnya.

    Menurutnya, masjid adalah sebaik-baik tempat. Sehingga dia berharap banyak kebaikan akan tercipta dari masjid-masjid di Kabupaten Keumen. "Tentu saja, Takmir masjid itulah yang bisa mendorong, mengarahkan dan menggerakan umat disekitarnya," ucapnya.

    Setelah pembekalan tersebut, lanjut Mahmud, masjid-masjid di Kabupaten Kebumen diharapkan dapat lebih makmur. Juga lebih beragam dan meningkat kualitas kegiatannya. Artinya, fungsi dan peran masjid dapat semakin ditingkatkan. "Kita bisa belajar dari sejarah. Masjid, pada masa Rasullullah bukan hanya sekedar tempat ibadah yang bersifat hablun minallah semata ia," bebernya.

    Lebih jauh, masjid adalah pusat pengembangan masyarakat. Setiap hari masyarakat berjumpa dan mendengar arahan-arahan dari Rasul tentang berbagai hal. Diantaranya tentang prinsip-prinsip keberagaman, sistem masyarakat baru, juga ayat-ayat Alqur’an yang baru turun.

    Di dalam masjid pula terjadi interaksi antar pemikiran dan antar karakter manusia. Dari masjid, masyarakat membangun kebersamaan, membangun ekonomi umat, mengatasi masalah-masalah sosial.

    "Belajar dari sejarah kita perlu memikirkan langkah yang strategis, agar masjid menjadi pelopor perubahan positif di masyarakat," imbuhnya.

    Dia juga berharap pembekalan tersebut menjadi pembangkit semangat takmir untuk mengoptimalkan peran dan fungsi masjid untuk meningkatkan kemaslahatan umat. "Untuk membentuk masyarakat yang agamis tersebut, Takmir masjid memiliki peran yang penting," tegasnya.

    Sementara itu, sebanyak 1.370 takmir masjid se Kabupaten Kebumen mendapatkan pembekalan dari Pemkab Kebumen. Pembekalan tersebut akan dilaksanakan dalam enam angkatan dengan total keseluruhan peserta mencapai 2.100 orang. Meliputi 1.370 takmir, 208 penyuluh agama, 460 kepala desa/kelurahan, 26 kepala KUA, dan 26 camat se Kabupaten Kebumen.

    "Pada angkatan pertama ini, diikuti oleh 376 peserta dari Kecamatan Ayah, Buayan, Rowokele dan Sempor," kata Kabag Kesra Setda Kebumen Wahib Tamam, disela-sela acara.

    Acara pembekalan itu, kata Wahib Tamam, untuk memberikan pemahaman kepada takmir masjid tentang pengelolaan masjid. Selain juga untuk meningkatkan semangat pengurus takmir dalam mengelola masjid.

    Dalam kesempatan itu juga dihadirkan tiga narasumber, yaitu Isnadi dari Badan Perencanaan Litbang Daerah. Isnadi menyampaikan materi peran serta takmir masjid dalam penanggulangan kemiskinan. Selanjutnya, Kasi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kebumen, yang menyampaikan materi mekanisme pengelolaan lembaga takmir masjid. Sedangkan pemateri selanjutnya, Ketua MUI Kebumen KH Nursodik, yang menyampaikan materi pengukuran arah kiblat.(ori)



    Berita Terbaru :


    Scroll to Top