• Berita Terkini

    Kamis, 16 Februari 2017

    Sinkronisasi Simulasi UNBK Ngadat

    JAKARTA – Proses simulasi ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di sejumlah daerah dilaporkan mengalami gangguan. Masalah utama muncul saat proses pengunduhan atau sinkronisasi data. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berkilah tidak ada masalah.


    Proses simulasi UNBK dimulai sejak Senin lalu (13/2). Sebagai permulaan, sinkronisasi data untuk simulasi dikhususkan dahulu untuk kelompok SMK. Berikutnya disusul untuk kelompok SMA dan bulan depan baru SMP.


    Sayangnya meski hanya simulasi, sejumlah sekolah melaporkan adanya gangguan. Diantaranya dilaporkan dari sejumlah SMK di Medan, Sumatera Utara. Ketika dilakukan proses sinkronisasi data antara server Kemendikbud dengan sekolah, terdapat keterangan gangguan. Saat terjadi gangguan, keterangan tertulis sumber masalah ada di server pusat (Kemendikbud).


    Laporan gangguan juga muncul dari Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Anggota Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) sekaligus wakil kepala SMAN 1 Gunungsari, Lombok Barat, Mansur menjelaskan proses sinkronisasi berjalan ribet. ’’Banyak sekolah yang melaporkan proses sinkronisasi tidak lancar,’’ katanya.

    Mansur menduga kondisi ini terjadi karena jumlah unit SMK yang melakukan sinkronsasi cukup banyak. Seperti diketahui tahun ini jumlah SMK yang menjalankan UNBK sebanyak 9.815 unit sekolah. Jumlah ini meningkat tajam dibandingkan tahun lalu yang tercatat 2.100 unit SMK.


    Dia berharap proses sinkronisasi yang ngadat di jenjang SMK tidak terulang di SMA. Uji coba final atau gladi bersih UNBK rencananya digelar di sekolah-sekolah pada 13-14 Maret depan. Nah saat gladi bersih itu diharpakan seluruh kendala saat simulasi tidak terjadi lagi.


    Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam mengatakan perlu ditelusuri lebih lanjut terkait laporan proses sinkronisasi yang kurang lancar itu. Sebab bisa jadi karena sekolah dan petugas proktornya baru menjalankan UNBK tahun ini. ’’Sehingga cepat panik,’’ katanya.


    Dia mengatakan pemantauan server Kemendikbud menunjukkan tidak ada problem. Jumlah server juga ditambah, menyesuaikan jumlah sekolah pelaksana UNBK. Nizam berharap sekolah pelaksana UNBK bisa memastikan kualitas layanan internetnya saat proses sinkronisasi.


    Guru besar UGM itu menjelaskan masalah-masalah yang muncul selama masa simulasi, akan dievaluasi. Sehingga tidak sampai terulang kembali saat UNBK ’’sungguhan’’ digelar nanti. Nizam berharap meskipun jumlah sekolah pelaksana UNBK bertambah, gangguan teknis bisa ditekan sekecil mungkin. Kemendikbud juga sudah mengantisipasi dengan penambahan kualitas server.


    Nizam menuturkan meskipun simulasi, butir soal yang digarap siswa jumlahnya sama persis seperti UNBK. Selain itu tampilan piranti lunaknya juga sama. harapannya siswa bisa mempersiapkan diri sebelum UNBK digelar April nanti. (wan/agm)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top