• Berita Terkini

    Senin, 13 Februari 2017

    Polres Rembang Selidiki Isu Pembakaran Alquran

    KHOLID KHAZMI/RADAR KUDUS
    REMBANG – Kasus dugaan pembakaran tenda milik warga kontra semen terus diselidiki. Kini Polres Rembang berencana mengundang sekitar 20 orang untuk menjadi saksi. Mereka ditengarai mengetahui kejadian tersebut.

    Wakapolres Rembang Kompol Pranandya Subiyakto menjelaskan, ada dugaan pembakaran tenda yang didirikan warga kontra di dekat pabrik PT Semen Indonesia (SI). Dalam peristiwa itu, dia menegaskan, tidak ada pembakaran Alquran dan perangkat salat lain seperti sajadah dan mukena.

    “Sudah terlebih dahulu diamankan. Termasuk, barang-barang lainnya, seperti panel tenaga surya di sekitar tenda yang dibakar. Jadi tidak ada pembakaran Alquran dan alat salat,” ungkapnya kemarin.

    Beberapa barang bukti lain yang ikut diamankan aparat kepolisian berupa bambu dan kayu. Barang bukti itu diduga digunakan warga kontra semen untuk memblokade jalan masuk menuju pabrik PT SI. Ada juga puing-puing triplek dan terpal yang digunakan untuk mendirikan tenda.

    Kasatreskrim Polres Rembang AKP Ibnu Suka menambahkan, tidak menerima aduan dari siapapun terkait kasus pembakaran bangunan semi permanen yang digunakan warga kontra untuk salat. Termasuk, koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) Joko Prianto. ”Penanganan kasus ini tidak dari aduan siapapun. Memang inisiatif dari kepolisian untuk menyelidikinya,” ungkapnya.

    Ibnu menambahkan, mengundang sekitar 20 orang yang akan dimintai keterangan seputar pembakaran tenda tersebut. Pihaknya tidak memandang orang-orang yang diundang. ”Kami memanggil siapapun, tidak peduli itu dari kontra atau pro. Kami duga siapapun yang ada di situ,” tambahnya.

    Sejauh ini Polres Rembang telah memeriksa beberapa saksi, termasuk petugas keamanan PT SI yang bertugas di pos jaga dekat tenda yang dibakar. Pembakaran itu diduga dilakukan oleh sekelompok orang pada Jumat (10/2) malam. Di mana, pagi hingga sore hari ada ratusan warga kontra semen memblokade jalan masuk ke pabrik menggunakan bambu. (lid/ris)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top