• Berita Terkini

    Minggu, 05 Februari 2017

    Kunjungi UMP Purworejo, Wantimpres Serap Aspirasi Muhammadiyah

    ANDI/EKSPRES
    PURWOREJO- Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) RI, Prof DR H Abdul Malik Fajar MSc, menyempatkan mengunjungi kampus Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) dan Gedung Dakwah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Purworejo, saat melakukan kunjungan kerja di Purworejo, Kamis (2/2).

    Di UMP, kunjungan disambut langsung oleh Rektor UMP Drs H Supriyono MPd bersama para wakil rektor, dekan, dan dosen. Agenda kegiatan berupa serap aspirasi, berlangsung di ruang rektorat diawali dengan pemaparan profil UMP yang belum lama ini meraih akreditasi institusi B oleh rektor dan dilanjutkan pencerahan oleh Abdul Malik.
    Dalam kesempatan itu, Abdul Malik sebagai salah satu sesepuh Muhammadiyah berpesan agar warga UMP dapat membangun citra Muhammadiyah, membangun komitmen, serta sumber daya manusia yang ada.

    Pihaknya berharap, kampus UMP dapat menjadi sumber inspirasi yang menyenangkan serta mencerdaskan."Galakkan kembali budaya gemar membaca di kampus," pesannya.

    Dialog juga berlangsung di Gedung Dakwah PDM Purworejo. Sejumlah aspirasi disampaikan oleh Ketua PDM Drs H Pudjiono. Dalam paparannya, ketua PDM menyampaikan bahwa sejumlah perkembangan terus diraih oleh PDM, termasuk keberadaan gedung dakwah yang ditarget rampung pada April 2017 mendatang. "PDM memiliki 16 anak cabang dan menaungi beberapa sekolah. Alhamdulillah sekarang semua sudah berkembang," kata Pudjiono.

    Muhammadiyah juga terus berupaya mengembangkan amal usaha lainnya, seperti layanan kesehatan. Sejumlah rumah sakit yang dikelola Muhammadiyah terus meningkat. Namun, diakui olehnya bahwa Muhammadiyah  kini tengah tersandung masalah dengan investor terkait PKU Muhammadiyah Purworejo. Meski demikian, pihaknya optimis dapat menyelesaikannya segera.

    Aspirasi lain yang disampaikan yakni terkait status guru jenjang SMA sederajat yang kewenangannya di ambil alih provinsi. Pudjiono berharap
    pemerintah pusat dapat turut mengawal penyelamatan kesejahteraan guru. "Berkaitan dengan dana hibah untuk Muhammadiyah. Jika harus mendirikan badan hukum di setiap sekolah, maka akan bubar. Mohon kebijakan pusat dapat menyelaraskan dengan adanya payung hukum,” ungkapnya.

    Sejumlah aspirasi itu langsung ditanggapi oleh Abdul Malik. Salah satu yang menjadi penekanan yakni terkait konflik PKU Muhammadiyah. Ia berpesan agar persoalan tersebut dapat menjadi pembelajaran ke depan, yakni lebih selektif dalam bekerja sama dengan investor.

    Dalam kesempatan lain, Abdul Malik kembali menekankan agar warga Muhammadiyah menjadi masyarakat yang cerdas melalui budaya gemar membaca. Dorongan itu diwujudkan dengan memberikan bantuan uang pribadinya senilai Rp 10 juta untuk pengadaan ruang literasi di komplek gedung dakwah. (ndi)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top