• Berita Terkini

    Jumat, 24 Februari 2017

    Klakson Telolet Telan Korban Jiwa, Jangan Digunakan Lagi

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)– Klakson telolet yang sempat menjadi viral di media sosial hingga mendunia, kini dihimbau tidak lagi digunakan. Pasalnya adanya demam "Om Telolet Om" ternyata dapat membahayakan keselamatan jiwa.

    Hal ini disampaikan saat Polda Jateng melakukan mengecek klakson telolet di Terminal Tipe A Kebumen, Kamis (23/2/2017). Kegiatan yang berbarengan dengan tasyakuran atas dikeluarkannya surat keputusan (SK) dari Dirjen Perhubungan Darat  kepada 46 pegawai terminal itu, dipimpin langsung oleh Kasi Sarana Angkutan Polda Jateng Kompol Aris Ribuan.

    Hadir kepala Terminal Tipe A Kebumen Muhlisin, Kabid Lalu Lintas pada Dinas Perhubungan Kabupaten Kebumen Marsijanto serta perwakilan dari Satlantas Polres Kebumen.

    Dalam pengecekan tersebut, petugas pun melakukan pengukuran pada tingkat suara klakson bus. "Kami menggunakan alat sound level meter," kata Aris yang berulangkali meminta sopir untuk membunyikan klakson saat pengukuran tersebut.

    Dijelaskannya, level klakson terendah 80, sedangkan tertinggi 180. Pihaknya meminta agar suara klakson bus tersebut tidak kurang dari 80 dan tidak lebih dari 180.  Aris juga mengimbau kepada para sopir untuk mengganti klakson telolet dengan klakson biasa.

    Menurutnya, klakson telolet yang sempat menjadi viral di media sosial hingga mendunia itu membahayakan. Karena, demam "Om Telolet Om" yang mewabah hingga kalangan anak-anak itu sempat menimbulkan korban jiwa di Kendal. “Saat itu anak-anak menyetop bus yang tengah melaju, agar membunyikan klakson telolet. Naas, salah satu dari rombongan anak-anak tersebut tertabrak bus dan tewas di lokasi kejadian,” terangnya.

    Selain mengecek suara klakson bus, dalam kegiatan tersebut juga mengecek stir serta gas emisi (buang) bus. Aris menekankan agar sopir bus menggunakan motto Sadar yang memiliki akronim Sabar, sopan, solider dalam berlalu lintas, Awas dan waspada, Disiplin menaati aturan yang sudah ada, Antre, dan Rawat, yang tidak hanya merawat orangnya saja, tetapi juga kendarannya. "Jauhi minuman keras atau pil koplo. Apalagi saat mengemudikan bus," tuturnya.

    Muhlisin mengemukakan, menyusul pengambilan alih Terminal Tipe A Kebumen oleh pemerintah pusat, para pegawai telah menerima SK pengangkatan. Sehingga, sebagai wujud syukur atas perolehan SK tersebut, pihaknya menggelar acara tasyakuran yang dihibur oleh artis-artis lokal. "Kami berharap Terminal Tipe A Kebumen semakin baik dan ramai," ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top