• Berita Terkini

    Sabtu, 11 Februari 2017

    Kapal Nelayan Tenggelam di Pemalang, Satu Dinyatakan Hilang

    M. RIDWAN &SULUNG P/RADAR PEMALANG
    PEMALANG – Ombak di laut sedang ekstrem. Namun, sudah tahu kondisi cuaca sedang kurang bersahabat, sebuah kapal yang diawaki oleh 5 ABK masih nekat melaut. Akibatnya, kapal tersebut terbalik dan tenggelam di perairan Pemalang, Jumat (10/2). Musibah tersebut terjadi di jarak sekitar satu mil dari bibir pantai Tanjungsari, Sugihwaras, Pemalang.

    Adalah Kapal Motor ‘Rasa Indah’ jenis sopek jaring kantong ukuran 4 GT yang dinahkodai Nurohman, 40. Dia berangkat bersama 4 ABK dari Tanjungsari, Sugihwaras, sekitar pukul 05.00. Mereka berlayar menuju ke perairan Pemalang untuk melaut mencari ikan. Namun naas, mereka digulung ombak yang cukup tinggi hingga mengakibatkan kapal terbalik dan tenggelam.

    Menurut salah seorang ABK Usman, sekitar pukul 06.00 WIB, dirinya bersama 4 ABK menebar jaring atau menurunkan jaring di wilayah laut Pemlaang. Namun, setelah jaring diturunkan sekitar jam 07.30 WIB, ombak yang cukup besar menerjang dari arah utara ke selatan, sehingga kapal terbalik dan tenggelam. ”Kami berusaha menyelamatkan diri dengan cara meraih benda apapun yang bisa untuk menjadi alat pelampung,” tuturnya.

    Kapolres Pemalang AKBP Kingkin Winisuda, melalui Kasatpol Air AKP Sunardi menyampaikan, kapal tenggelam dan para ABK menyelamatkan diri. Empat dari 5 ABK berhasil selamat. Sedangkan 1 ABK masih belum ditemukan. ”Satu ABK atas nama Mulyono, 40, belum ditemukan karena tenggelam dan terbawa ombak,” jelasnya.

    Sedangkan empat ABK lainnya yaitu, Usman, 41, Daryono, 32, Ade Suryanto, 23, dan juru mudi Nurohman,40, berhasil selamat setelah setengah jam bertahan di air, hingga akhirnya mendapatkan pertolongan. Dua ABK yang bernama Nurohman dan Ade Suryanto, kondisinya  lemah. Keduanya harus dilarikan ke rumah sakit Prima Medika Pemalang, karena kondisinya sesak napas dan kurang oksigen.

    ”Perahu berhasil dievakuasi ke darat oleh para nelayan. Sedangkan untuk korban yang belum diketemukan hingga saat ini masih dalam pencarian tim SAR Satpolair bersama dengan BPBD Kabupaten Pemalang,” terangnya.

    Dua hari sebelumnya, dia mengaku sudah mengimbauan kepada para nelayan untuk tidak melaut, mengingat kondisi cuaca yang sedang ektrem, baik melalui banner maupun pemasangan bendera hitam. ”Karena kurang dipedulikan, akibatnya ya seperti ini,” ujar AKP Sunardi.

    Sementara itu, seorang pemilik warung di tepi pantai sekitar bernama Wawan mengatakan, awalnya dia melihat perahu tersebut yang perlahan-lahan semakin menghilang. Menyaksikan hal itu, dia kemudian segera mengabarkan ke lingkungan sekitar.

    Beberapa saat setelah kejadian, warga bersama tim SAR melakukan evakuasi kapal menggunakan tali tambang. Setelah beberapa kali mengganti tambang, sekitar pukul 10.00, kapal berhasil diungsikan ke tepi, dengan kondisi yang rusak parah. (rid/sulung p./fat)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top