• Berita Terkini

    Sabtu, 18 Februari 2017

    HUT Solo, Warga Doakan Keraton Kasunan Surakarta Bersatu

    DAMIANUS BRAM/RASO
    SOLO – Peringatan hari jadi Kota Solo ke-272 diperingati secara resmi oleh pemkot dengan menggelar upacara di Stadion Sriwedari, Jumat (17/2). Ada satu keinginan yang diharapkan segera terwujud, yakni bersatunya Keraton Kasunanan Surakarta.

    “Kota ini sudah 272 tahun. Keinginan pemkot adalah persoalan yang ada di keraton segera selesai. Dua kubu yang saat ini berseteru segera bersatu. Yuk, bersama-sama kita munculkan kembali pamor Keraton Kasunanan Hadiningrat,” ujar Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo usai memimpin upacara.

    Ditandaskan wali kota, Kota Solo tidak memiliki arti tanpa adanya keraton. Sebab, keraton merupakan sumber budaya jawa yang adiluhung. Selain itu, bagi pemkot, keraton menjadi magnet destinasi wisata unggulan di Indonesia.

    Rudy menyebut persoalan internal di keraton sudah hampir sepuluh tahun terjadi. Pada 2012, pemkot berusaha menyatukan dua kubu dengan melakukan pertemuan sekaligus penandatanganan kesepakatan.

    Tetapi pasca-perjanjian itu, kembali muncul persoalan yang menjadikan hubungan antarsentana keraton memanas. Kini, wali kota mengaku mendapatkan mandat khusus dari pemerintah pusat melakukan mediasi kembali agar persoalan tersebut selesai.

    “Saya diperintah mendagri (menteri dalam negeri) untuk koordinasi dan komunikasi dengan keraton. Maksudnya pemerintah itu ikut intervensi ke keraton. Agar persoalan selesai dan semua urusan dengan pemerintah segera lancar. Kalau bermasalah begini, pemerintah akan membangun keraton juga tidak tahu harus masuk pintu mana. Termasuk dana hibah yang akhirnya tidak diambil,” beber Rudy.

    Ya, sejak 2011, dana hibah pemkot untuk keraton dengan nilai sekitar Rp 400 juta per tahun hanya menjadi sisa lebih penggunaan anggaran (silpa). Rencananya dalam waktu dekat pemkot melakukan mediasi dengan kedua kubu. “Minggu depan tanggal 20 kita usahakan bertemu agar nanti pas Jumenengan bisa diadakan dengan baik,” jelasnya.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Surakarta Budi Yulistiyanto menambahkan, tidak akan menghentikan bantuan kepada pihak keraton. Hal itu dibuktikan dengan masih terus dimasukkannya alokasi anggaran tersebut ke APBD setiap tahun.

    “Itu sudah menjadi ketetapan undang-undang untuk menjaga keraton. Masalah diambil atau tidak, ya monggo,” kata dia.

    Sementara itu, upacara peringatan HUT ke-272 Kota Solo diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai elemen masyarakat. Menariknya, kegiatan tahunan ini menggunakan bahasa Jawa. Tari Manunggale Karso Ambangun Projo menjadi pembuka kegiatan.

    Tarian itu menceritakan Pandawa dan Kunti yang tinggal di hutan Wanamarta. Werkudara kemudian babat alas membangun negara yang dimaksudkan adalah membangun Solo. Dengan gotong royong dan bersatu diharapkan mampu mencapai impian sehingga raja dan masyarakat hidup sejahtera. (irw/wa)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top