Kurniawan (21) warga kelurahan Bumirejo kecamatan Kebumen yang saat itu tengah duduk merasakan getaran tersebut, semula dikira kursinya yang bergoyang namun
ternyata gempa. “Saya kira kursinya yang bergetar ehh ternuyata gempa, tapi nggak terlalu kuat sih,” katanya.
Hal serupa juga dialami Ahmad (23), warga Kelurahan Selang Kebumen. Mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Kebumen ini tiba-tiba merasa goyanggoyang
saat tengah duduk diatas sepeda motor. Getaran itu terasa hanya dalam hitungan detik saja.
“Saya kira motornya yang goyang, ternyata itu gempa. Tahunya setelah ada warga yang teriak lindu...lindu..,” kata dia.
Terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kebumen Drs Muhyidin melalui Heri Purwoto staf Kedarutan
mengatakan gempa kekuatan gempa tak begitu besar bahkan pihaknya tak merasakan gempa tersebut.
Namun laporan gempa terpantau pada monitor Early Warning Sistem (EWS) Gampa Bumi BPBD Kebumen. “Dalam laporan pantauan BMKG gempa tak berpotensi tsunami, namun
kita tetap siapkan tim untuk berjaga jaga jika terjadi dampak akibat gempa,” katanya..
Dari hasil pemantauan, kata dia, sejauh ini tak ada laporan kerusakan akibat gempa yang berpusat di koordinat 7,94 Lintang Selatan (LS) dan 108,34 Bujur Timur (BT) 33 Km tenggara kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat berkedalaman 49 Km tersebut. (saefur/has)
