• Berita Terkini

    Senin, 13 Februari 2017

    Diduga Hendak Tawuran, 17 Pelajar Semarang Ditangkap Polisi

    ilustrasi
    SEMARANG - Sebanyak 17 pelajar diamankan aparat Polrestabes Semarang. Belasan pemuda ini ditangkap lantaran diduga hendak melakukan aksi tawuran. Ironisnya, dari 17 pemuda yang diamankan tersebut sebagian besar masih SMP, dua di antaranya perempuan.

    Belasan remaja tersebut diamankan oleh Tim II Ops Elang Polrestabes Semarang saat  berada di Jalan Bulustalan III Semarang, Sabtu (11/2) sekitar pukul 23.45. Mereka diduga akan melakukan aksi penyerangan terhadap warga Randusari dengan alasan membalas dendam.


    Mereka yang ditangkap langsung digelandang ke Mapolrestabes Semarang untuk dilakukan pendataan dan pembinaan. Petugas mengamankan belasan pemuda, petugas juga berhasil mendapati alat berupa pelat besi sepanjang 1 meter yang diduga senjata untuk melakukan aksi tawuran.

    Selain itu, beberapa kendaraan roda dua juga diamankan petugas yang diduga milik para pemuda yang ditangkap tersebut. Di antaranya motor Honda Beat warna hitam milik Revina Dwi Marta, juga motor Yamaha Jupiter, warna merah, Nopol H-6163-CA lantaran pemiliknya melarikan diri saat hendak ditangkap.

    Penangkapan terhadap belasan pemuda tersebut dipimpin langsung oleh Ipda Nuriawan Umbar Sudjati  dan Ipda Muklisin. Menurut keterangan Ipda Muklisin, penangkapan itu berawal dari laporan masyarakat. Informasi itu menerangkan adanya gerombolan pemuda membawa alat sambil pesta minuman keras di depan Pasar Bulu.
    ”Begitu tim kami datang mereka melarikan diri ke perkampungan. Karena sudah terkepung akhirnya bisa kita amankan 17 remaja, dua di antaranya perempuan. Ada yang membawa pelat besi, sabuk bergerigi sambil pesta miras,” ungkap Muklisin,

    Belasan remaja tersebut langsung digelandang ke Mapolrestabes Semarang untuk dilakukan pendataan. Dari keterangan yang didapat dari salah satu yang ditangkap mengakui mereka akan melakukan penyerangan terhadap seseorang sebagai bentuk balas dendam.

    ”Dari keterangan salah satu ditangkap, mereka ini hendak melakukan penyerangan ke warga Randusari, kawasan Gunung Brintik lantaran ada dendam,” katanya.
    Salah satu remaja berinisial, IA, 14, pelajar SMP Masehi, kelas 9, berdalih hanya ikut-ikutan. Bahkan ia mengaku tidak tahu akan terjadi aksi tawuran. ”Nggak tahu, hanya ikut-ikutan saja,” dalihnya.

    Selanjutnya 17 remaja ini langsung diserahkan ke piket satuan Binmas Polrestabes Semarang untuk proses selanjutnya. Kasat Binmas Polrestabes Semarang Kompol Andhika Bayu Adhitama mengakui belasan pelajar yang diamankan terdiri atas siswa menengah dan atas. (mha/ric/ce1)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top