BPBD FOR EKSPRES |
Akibat bencana tersebut, dapur rumah milik Sururudin nyaris rata dengan tanah. Meski tidak ada korban jiwa, namun kerugian material diperkirakan mencapai Rp 20 juta. Kondisi dapur rumah, sudah tidak dapat lagi diperbaiki, melainkan harus dibangun ulang dari awal. Selain itu beberapa perkakas rumah tangga juga turut rusak.
Informasi yang berhasil dihimpun Ekspres menyebutkan, kejadian naas tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu di bagian Utara wilayah kabupaten berselogan Beriman ini, diguyur hujan lebat yang disertai dengan angin kencang. Hal ini membuat bangunan dapur rumah Sururudin tidak mampu bertahan menahan beban atap.
Kepala BPBD Kebumen melalui Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kebumen Muhyidin mengatakan, akibat kejadian itu, dinding, atap dan seluruh peralatan dapur rumah korban rusak parah. Beruntung tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut, sebeb penghuni rumah sedang tidak berada di dapur. "Tidak ada korban jiwa tetapi kerugian sekitar Rp 20 juta," kata Muhyidin.
Bencana yang disebabkan oleh hujan deras dan angin kencang, memang kerap kali terjadi di wilayah Kebumen. Sekedar mengingatkan beberapa waktu lalu tepatnya 20 November 2016 di wilayah Kecamatan Petanahan juga sempat diterjang puting beliung. Akibat bencana tersebut setidaknya terdapat 23 rumah yang mengalami kerusakan.
Adapun data sementara dari BPBD, rumah yang rusak berada di tiga RW masing-masing RW 1, RW 2, RW 5. Antara lain rumah Suhari, San Kusni, Muhamin, Soim, Marto, Muslimin, Parsiyah, Khotijah, Salimun, Robani, Dasitin, Samsuri, Sapon, Martoyo, Samijo Jamiran
Selain di wilayah kecamatan Petanahan, pada saat yang bersamaan, puting beliung juga menerjang Desa Gebangsari Kecamatan Klirong . Adapun rumah yang mengalami kerusakan masing-masing rumah Bambang, Sitar, Taswari, Rojikin, Saeni. (mam)