• Berita Terkini

    Rabu, 01 Maret 2017

    Batal Umrah, Puluhan Calon Jamaah Semarang Geruduk Biro

    ilustrasi
    SOLO – Puluhan calon jamaah umrah mendatangi kantor Biro Perjalanan Haji dan Umrah AN Naja yang berada di Jalan Adi Sucipto No. 87 B, Jajar, Laweyan, kemarin (28/2). Kedatangan 24 orang dari Semarang ini hendak menuntut pihak biro yang membatalkan ibadah umrah mereka. Tak hanya sekali dua kali, sudah tiga kali mereka batal umrah.
    Di lokasi, puluhan calon jamaah ini sempat bersitegang dengan pihak bir. Sebab, kedua pihak sama-sama mempertahankan argumen masing-masing. Salah seorang calon jamaah, Sumardi Ayis mengaku, jika sesuai jadwal, rombongan seharunya sudah berangkat Kamis lalu (16/2).

    Kenyataannya, keberangkatan diundur jadi Selasa (28/2). Namun oleh pihak biro, jadwal keberangkatan kembali diundur jadi Kamis besok (2/3) besok. Yang bikin kecewa, pihak biro lagi-lagi membatalkannya.

    ”Jadi sudah 3 kali ganti, tapi saya baru diberitahu Senin malam (27/2) kalau keberangkatan 2 Februari dibatalkan lagi. Karena sudah terlanjur kecewa, maka kami ramai-ramai menuntut kejelasan,” terang Sumardi kepada Radar Solo.

    Raut kekecewaan juga terpancar di wajah Ernawati, 50, warga komplek Pasadena, Kelurahan Kalipancur, Ngaliyan, Kota Semarang. Sebab dirinya sudah terlanjur mengambil jatah cuti 10 hari. Terhitung sejak 16 Februari lalu.

    Selain rugi waktu, guru SMAN 7 Semarang ini terpaksa kehilangan jatah uang sertifikasi Februari. Belum lagi beban moral yang ditanggung karena sudah terlanjur pamit berangkat ke Tanah Suci. “Sudah jatuh tertimpa tangga. Tidak jadi berangkat, uang sertifikasi tidak diberikan. Saya malu karena sudah terlanur bilang ke mana-mana,” tutur Ernawati.

    Awalnya, dia tertarik mengikuti umrah melalui biro tersebut setelah ada promo, Oktober tahun lalu. “Waktu jalan-jalan di mal, ada stand biro ini yang lagi promo umrah. Cuma Rp 20,9 juta. Saya tertarik dan langsung bayar DP (down payment) Rp 5 juta. Sisanya sudah saya lunasi, 45 hari sebelum berangkat, sesuai perjanjian,” urainya.

    Oleh pihak biro, rombongan dijanjikan lagi berangkat pada 14 Maret. Namun ditolak. ”Kami kecewa dengan pihak biro perjalanan. Mereka sudah tiga kali ingkar,” tegas Ernawati.

    Selanjutnya, dia dan rombongan berencana meminta kembali dokumen-dokumen keberangkatan. Serta menagih pengembalian uang pendaftaran, termasuk uang kompensasi kerugian. Terkait langkah hukum, Ernawati masih menunggu itikad baik pihak Biro.

    “Jika tidak ada, ya terpaksa kami laporkan. Sebenarnya kami ingin bertemu langsung dengan pimpinannya. Namun kata pegawainya sedang ke luar kota,” bebernya.
    Kepala Cabang Solo, Biro Perjalanan Haji dan Umrah AN Naja, Andin, 28 menjelaskan, pembatalan ini murni kesalahan karyawannya. Dianggap lalai dalam bekerja, sehingga Visa pemberangkatan 24 calon jamaah umrah ini tak kunjung selesai.

    “Murni human error dari manajemen atau petugas kami. Sebenarnya ada 3 kloter pemberangakatan untuk 14 dan 16 Februari. Jadi petugasnya hanya mengurus kloter yang 14 Februari. Ketika dukomen (Visa, Red) untuk kloter kedua diurus, tidak kunjung selesai karena ada libur pilkada dan terbentur hari Sabtu dan Minggu,” urainya.


    Terkait tuntututan calon jamaah, lanjut Andin, pihaknya siap refund  secara utuh. “Pengembalian uangnya, kami meminta waktu 3 hari. Karena butuh proses pengambilan uang di bank dan ditransfer ke calon jamaah. Kalau uang ganti rugi, kami juga mengalami kerugian. Karena pengurusan Visa dan dokumen lain tidak masuk dalam biaya pendaftaran,” terang Andin. (atn/fer)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top