• Berita Terkini

    Kamis, 16 Februari 2017

    Ahok-Djarot Unggul Sementara

    JAKARTA – Dari tujuh hajat pemilihan gubernur (Pilgub) serentak tahun ini, DKI Jakarta yang terseksi. Hasilnya paling ditunggu publik. Sementara waktu, berdasar hitungan cepat beberapa lembaga survei, pasangan calon nomor 2, Basuki T. Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidajat, unggul.


    Dukungan terhadap pasangan nomor 3 Anies Baswedan - Sandiaga Uno sebenarnya juga sangat tinggi. Sampai semalam, beberapa survei juga menunjukkan pasangan itu unggul tipis. Tetapi yang menyimpulkan begitu tidak sebanyak yang menyimpulkan Ahok – Djarot unggul.


    Ketua Tim Media Pasangan  Anies-Sandi, Naufal Firman Yursak mengungkapkan, di TPS 28 Cilandak Barat, tempat Anies dan keluarganya mencoblos, suara yang diraih timnya sangat tinggi. “Mendapatkan 377 suara dari 568 suara,” ujarnya, kemarin  (15/2).


    Naufal menilai, kemenangan di kandang sudah terprediksi sebelumnya. Sebab Anies sejak lama kerap bercengkerama dengan masyarakat sekitar. Tak jarang, rumah mantan mendikbud itu menjadi tempat kegiatan-kegiatan sosial.  Mulai dari 17 Agustus-an sampai pelatihan-pelatihan. “Pak Anies juga Pembina Karang Taruna di wilayah itu,” ujar praktisi media tersebut.


    Komitmen warga sekitar memilih Anies sangat terlihat. Sejumlah warga gotong-royong membuat sejumlah spanduk dukungan terhadap pria yang pernah menjabat sebagai ketua komite etik KPK itu.


    Saat mencoblos, Anies tidak sendiri. Dia ditemani istrinya, Fery Farhati Ganis, dan anak sulungnya, Mutiara Baswedan. Anies dan keluarganya mencoblos di TPS 28, sekitar pukul 09.00.


    Di kandang Ahok, TPS 54, 55, dan 56 Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, giliran pasangan Anies – Sandi dan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono – Sylviana Murni kalah telak. Warga sudah memenuhi halaman sekretariat RW 16 Kelurahan Pluit sejak pagi.


    Ahok merupakan pemegang hak dengan nomor DPT 146 di TPS 54. Menyusul nama putra pertamanya Nicholas Sean dengan nomor DPT 147 dan Veronica dengan nomor DPT 148.


    Jamuan di sana cukup menarik. Setiap tamu diperkenankan menyicipi kudapan semangkuk bakmi ayam Tenda Biru gratis. "Ini inisiatif warga gratis buat siapa saja," kata Rudi, 50, pemilik bakmi Tenda Biru.

    Sejak TPS buka, Rudi tak henti-hentinya mendapat pesanan. Warga terus berdatangan. Belum lagi, sesuai orderan warga, Rudi harus menyiapkan 500 mangkok mie.



    Usai makan mie dan mencoblos, banyak warga yang memilih tidak langsung pulang. Mereka ingin melihat langsung gubernur menggunakan hak suaranya. Ahok dijadwal mencoblos pukul 09.00.


    Meski agak molor, warga tetap menanti. Sekitar pukul 09.37, Ahok datang bersama istri dan anaknya. Mereka jalan kaki menuju TPS yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari. Ketiganya kompak berbaju kotak-kotak dipadu dengan celana jeans dan sepatu coklat.

    Mengetahui Ahok datang, warga langsung berkerumun. Semuanya berebut untuk berwefie dengan Ahok. Seperti biasa, Ahok meladeni ajakan tersebut.


    "Pak Ahok sendiri, Bu Vero-nya ke mana," celetuk warga yang melihat kedatangan keluarga gubernur petahana itu. Usai melihat Veronica, warga itu berkomentar lagi. "Ke salon dulu kali Bu Vero ya," ucap dia. Veronica datang dengan tampilan menarik. Wajahnya dimake up.


    Usai menggunakan hak suara, ketiganya kembali harus meladeni permintaan foto. Kali itu  sambil memamerkan kertas suara. Ahok mendapat kertas suara nomor 141, Nicholas Sean nomor 142, dan Veronica nomor 143.


    "Saya terimakasih karena berjalan kondusif dan saya harap warga DKI berbondong-bondong datang ke TPS," kata Ahok usai memasukkan kertas suara ke dalam bilik. Dia juga meminta warga Jakarta tidak khawatir jika tidak dapat surat undangan. Sebab, dengan menggunakan KTP dan KK, siapa saja bisa menggunakan hak suara.

    Sementara itu, pasangan cagub - cawagub DKI Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni harus menelan pil pahit. Semua quick count menyatakan pasangan itu tak bisa melaju ke putaran dua. Bahkan Agus kalah di kandangnya sendiri.


    Agus menyalurkan haknya di TPS 06,  Jalan Cibeber I, Rawa Barat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sejak pagi keadaan di sana sudah cukup ramai. Awak media sudah siap menunggu Agus keluar dari dumahnya di Jalan Cibeber I Nomor 19, Kebayoran Baru, sejak pukul 08.00. Agus dijadwal mencoblos pukul 09.00.


    Warga setempat datang bergantian. Sehingga suasana tidak begitu padat. Tidak ada gesekan sama sekali di sana. Sekilas semua seperti saling tak memperhatikan.

    Muncul dari rumahnya bersama sang istri Annisa Pohan, Agus tampak tenang dan percaya diri. Dia langsung menghampiri kerumunan awak media yang sidah menanti-nanti.

    "Kami sudah berpasrah. Kami sudah berjuang lima bulan terakhir ini. Bersama rakyat terutama warga Jakarta yang menginginkan perubahan," jelas putra presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono itu.


    Dia mengucapkan terima kasih pada para relawan dan warga yang mendukungnya, atas perjuangan sejauh ini. "Mudah-mudahan ini menjadi tonggak sejarah bagi saja," sambung Agus.


    Mengingat persaingan ketat, dia tak lupa mengimbau masyarakat untuk datang baik-baik ke TPS."Mudah-mudahan berjalan fair. Jauh dari kecurangan. Saya berharap bisa unggul," katanya.


    Usai mencoblos Agus meninggalkan lokasi. Dia menyatakan akan megunjungi rekan dan keluarga. Juga kedua orang tuanya, guna meminta doa.

    Namun, harapan Agus meredup. Di kandang sendiri dia kalah oleh pesaingnya Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidajat. Agus hanya meraih 127 suara. Ahok - Djarot meraih 286 suara dan Anies Baswedan - Sandiaga Uno 66 suara. Ada 6 surat suara tak sah. Jumlah DPT 481.


    Tak sampai di situ, berbagai hasil quick count menjelang sore menyajikan data pahit bagi Agus. Tidak ada satu pun yang menyatakan Agus unggul. Bahkan di semua hitungan cepat Agus - Sylvi terbawah.


    Sampai menjelang malam Agus tak tampak di publik. Di markas Demokrat, Wisma Proklamasi suasana cukup ramai setelah hitungan cepat di semua TPS beres. Namun, tidak seperti biasanya. Banyak anggota timses Agus - Sylvi yang tampak lesu.


    "Aduh nyesek banget," ucap salah seorang anggota timses Agus - Sylvi kepada temannya, dalam salah satu kumpulan di Wisma Proklamasi.

    Para wartawan sudah menunggu sejak maghrib di depan panggung yang akan digunakan untuk jumpa pers. Jumpa pers dijadwalkan pada 20.30. Sampai berita ini ditulis Agus belum juga tampak. (riz/rya/ydh)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top