• Berita Terkini

    Kamis, 12 Januari 2017

    Warga Tolak Pembunuh Rasno Pulang ke Desa

    fuad/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Warga Desa Ayamputih Kecamatan Buluspesantren sepertinya benar-benar geram bin jengkel dengan kelakukan Tusmadi alias Gudel (22), tersangka kasus pembunuhan Rasno. Bahkan sejumlah warga dengan tegas menolak Gudel kembali menetap di desa mereka setelah selesai menjalani hukuman. Mereka juga berharap agar Gudel dihukum seberat-berat atas perbuatan keji yang ia lakukan.

    “Kalau dia sudah bebas, kami tak mau dia tinggal lagi di desa kami. Bisa rubes nanti dan membuat cemar nama baik desa Ayamputih,” ujar Ramin (50), salah satu warga Desa Ayamputih kepada Ekspres disela-sela proses rekonstruksi di rumah milik Samiran di Dusun Nagasari, Desa Ayamputih, Kecamatan Buluspesantren, Rabu (11/1/2017).

    Dia mengaku banyak warga Desa Ayamputih yang sependapat dengan dirinya. Alasannya masuk akal karena warga sudah muak dengan kelakuan Gudel. Puncaknya adalah pembunuhan biadab yang dilakukannya terhadap Rasno, seorang pegawai KSP Rukun yang dihabisi saat menagih utang.

    Warga juga khawatir Gudel akan mengulangi lagi perbuatannya. Apalagi sejak kecil, Gudel memang dikenal nakal dan kerap membuat masalah di desa. Gudel memang menghabiskan sebagian besar hidupnya di Ayamputih. Dia tinggal bersama orang tuanya, Tujino (60) dan Katun sebelum akhirnya pindah ke rumah Samiran yang berada sekitar 50 meter di depan rumah orang tuanya. "Dulu dia juga pernah masuk penjara karena nyuri sapi. Pernah juga membawa kabur mobil," imbuhnya.

    Selain dikenal nakal, menurut warga, Gudel juga jarang bersosialisasi dengan tetangga. Bahkan tak pernah ikut kegiatan desa seperti kerja bakti. "Ngendong aja tak pernah, seringnya di rumah terus," kata Nah (57), warga lainnya.

    Dia mengenal Gudel sebagai pribadi yang tertutup dan jarang berkomunikasi dengan orang lain. Sehari-hari Gudel bekerja menambang pasir di Sungai Lukulo.
    "Kalau jalan nunduk, ndak mau liat orang," imbuhnya.

    Di usianya yang baru menginjak 22 tahun, Gudel ternyata sudah dua kali menikah. Istri pertama adalah warga setempat sebelum akhirnya berpisah dan menikah lagi dengan gadis asal Magelang. "Wonge sih ngganteng tapi kelakuane ala boa," celetuk warga lain.

    Pada rekonstruksi kemarin, ratusan warga Ayamputih memang berbondong-bondong memadati lokasi rekonstruksi. Mereka penasaran ingin melihat Gudel melakukan reka ulang di dalam rumah. Tak sedikit warga yang mengabadikan reka ulang tersebut menggunakan handphone maupun kamera yang mereka bawa.
    Banyaknya warga membuat polisi harus kerja keras mengamankan warga agar tidak masuk ke dalam area yang sudah diberi garis polisi. Meski demikian, tetap saja ada warga yang nekat nyolong ke dalam garis polisi.

    "Tolong bapak ibu yang tertib, jangan melintasi garis polisi agar tidak mengganggu proses rekonstruksi," himbau anggota polisi menggunakan pengeras suara. (has)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top