• Berita Terkini

    Sabtu, 21 Januari 2017

    Sikapi Persoalan di Kebumen, Seniman Gelar Ruwat Kabumian

    sudarnoahmad/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Berharap situasi Kabupaten Kebumen akan segera membaik, puluhan pelaku seni, supranaturalis dan pelestari budaya Jawa menggelar ritual "Ruwat Kabumian". Acara  budaya tersebut digelar di Teratai Blambangan Resto Kebumen, Kamis (19/1/2017) petang.

    Ruwat tersebut digelar karena dilatarbelakangi dengan berbagai kejadian yang menimpa Kabupaten Kebumen akhir-akhir ini.

    Turut hadir pada acara tersebut antara lain Ketua Umum DKD Pekik Sat Siswonirmolo, penasehat DKD Basuki Hendro Prayitno. Para pelaku seni, Supranaturalis, Spiritualis hingga pelestari budaya Jawa di Kebumen.

    Ritual ruwat kabumian dimulai dengan kirab tumpeng kuat beserta uborampe. Antara lain tumpeng nasi putih, ingkung ayam, pusaka, payung motha, tombak yang disertai bendera merah putih dan Garuda Pancasila. Juga ayam jago putih, kembang telon, kelapa muda, janur, beragam godhong, air dari tujuh sumur, umbul-umbul warna hitam dan beragam jajanan pasar. Usai kirab, acara dilanjutkan dengan kepungan ruwatan atau ritual doa bersama.

    Ritual dipimpin supranaturalis Ki Mujiono. Dalam rangkaian ritual ruwatan, ada yang menarik. Yakni Ki Mujiono memandikan ayam jago dengan menggunakan air yang berasal dari tujuh sumur bertuah di Kebumen. “Memandikan ayam jago putih ini bermakna agar para pemimpin bersih dan amanah,” ujar Ki Mujiono.

    Adapun air bening dari tujuh sumur sebagai perlambang agar Kebumen mendapatkan pitulungan, pertolongan atau pencerahan. Air yang diguyurkan ke ayam jago, disertai harapan agar pemimpin di Kebumen bersih dari sukerta.

    Lebih lanjut, Ki Mujiono berharap dengan dilaksanakan ruwat kebumian supaya tanah Kebumen kalis ing sambikala, aman, tentram, dan damai. Pada kegiatan Ruwat Kabumian juga dipanjatkan doa bersama dan beberapa harapan bagi Kabupaten Kebumen dimasa-masa yang akan datang. "Harapan tersebut diantaranya agar kedepan Kebumen menjadi lebih baik, dan terbebas dari segala bencana," kata Ki Mujiono.

    Usai ritual ruwatan, pada malam harinya acara dilanjutkan dengan acara apresiasi seni dan sarasehan tentang budaya Jawa. Adapun dalam sarasehan itu menghadirkan pembicara dalang asal Jatijajar, Ki Bambang Cermo Budhi Carita.

    Ketua Umum Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kebumen Pekik Sat Siswonirmolo mengapresiasi acara budaya ruwat kabumian. Menurutnya, tanpa pembangunan kebudayaan, baik kesenian, sastra, tradisi lokal ataupun pemikiran budaya, sebuah bangsa akan kehilangan spirit dan ruh kehidupan masyarakatnya.

    Ruwatan ini, kata Pekik, dilatarbelakangi keprihatinan para seniman dan pelaku budaya melihat kondisi Kabupaten Kebumen akhir-akhir ini. "Sehingga perlu dilakukan ruwat kabumian agar Kebumen terbebas dari sukerta atau hal-hal yang tidak baik,” ujar Pekik. (ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top