• Berita Terkini

    Selasa, 03 Januari 2017

    Serapan Anggaran Rendah, Bupati Pekalongan Kecewa

    TRIYONO
    PEKALONGAN-- Lantaran serapan anggaran tahun 2016 di Kabupaten Pekalongan rendah, Bupati Pekalongan Asip Kholbihi mengaku kecewa. Tercatat hingga akhir tahun, serapan anggaran di Pemkab Pekalongan hanya 78 persen. Oleh karena itu, Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Pekalongan diminta mempercepat laju pembangunan dengan bekerja secara profesional dan inovatif.

    "Tahun 2016 kami mengakui kinerja keuangan kita daya serapnya masih belum maksimal. Perhari ini masih sekitar 80 persen. Persepektif penyerapan anggaran masih kurang," ujar Asip Kholbihi ditemui usai pengukuhan, pelantikan, dan pengambilan sumpah 685 pejabat eselon 2,3 dan 4 di lingkungan Pemkab Pekalongan di Pendapa Rumdin Bupati, Jumat (30/12) malam.

    Asip menyatakan masih menganalisa dan menelusuri apa penyebab rendahnya serapan anggaran tersebut. Namun dia optimis di tahun 2017, serapan anggaran di Kota Santri bisa maksimal. "Disamping kita baru dilantik di penghujung bulan Juni, sehingga ada masa transisisi, banyak faktor di internal dan eksternal, sehingga menyebabkan daya serap anggaran performannya masih di bawah 80 persen," katanya.

    Diakui dengan adanya pengukuhan dan pelantikan para pejabat di lingkup Kabupaten Pekalongan dilakukan untuk mempercepat laju pembangunan di Kabupaten Pekalongan. Asip meminta para ASN bekerja secara profesional, inovatif mengembangkan potensi di masing-masing SKPD untuk segera menyelesaikan program-program berkaitan dengan visi misi, dan harus hati-hati.

    "Di era transparansi sekarang ini persoalan-persoalan yang mungkin dulu dianggap lumrah kaitannya dengan amplop segala macam mulai sekarang ayo bersama-sama tinggalkan. Karena ini penting sekali, termasuk kita belajar dari banyak daerah. Biasanya kalau pelantikan aromanya khan yang seperti-seperti itu. Alhamdulilah di Kabupaten Pekalongan kita jalani senormatif mungkin," ujarnya.

    Persoalan puas atau tidak puas bagi kalangan ASN, itu hal yang biasa. Sebab, pihaknya dalam melakukan penataan ASN dilakukan secara profesional dan murni dikerjakan oleh Baperjakat. Para ASN yang mendapatkan promosi jabatan, ujar Asip, dikarenakan mereka bekerja profesional dan kemampuan kompetensinya yang bagus.
    "Mungkin banyak yang belum merasa pas, terutama yang ekpektasinya terlalu besar karena efek Pilkada. Karena memang kompetensinya, profesionalitasnya, dia mendapat promosi jabatan. Saya nanti akan meminta pertanggungjawabannya," ujar dia.

    Asip juga menyatakan, kedepan syarat promosi jabatan adalah sudah pernah ditempatkan di daerah atas, seperti di Kecamatan Petungkriyono dan Kandangserang. Sehingga, pejabat diharapkan bisa mengembangkan daerah-daerah pegunungan tersebut terlebih dahulu.

    "Saya tadi merekam ekspresi dan gestur dari kawan-kawan ini, bahkan ada yang SMS saya. Kalau disebut Kecamatan Kandangserang oooh, sebut Kecamatan Petung sama saja. Padahal nanti syarat promosi, pejabat ini harus dibawa ke sana dulu. Biar mengembangkan daerah-daerah itu," tandas. (yon)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top