 |
| ILUSTRASI |
Dalam aksi tersebut, pelaku berpura-pura sebagai salah satu pejabat di Dinas Provinsi Jawa Tengah yang memberitahukan akan ada bantuan bagi para gabungan kelompok tani (gapoktan). Namun demikian, bagi mereka yang ingin menerima bantuan harus mengirim uang ke rekening pelaku.
Keterangan Kapolsek Sruweng, AKP Subagyo, SH MM, terungkapnya modus penipuan tersebut setelah pihak kepolisian menerima laporan dari perangkat desa Donosari kecamatan setempat. "Dalam laporannya, perangkat desa ini melaporkan telah ada surat dari seseorang yang mengaku dirinya salah pegawai pertanian provinsi Jateng," ujarnya, Rabu (4/12017).
Yang mencurigakan, surat tersebut menyebutkan para calon penerima bantuan harus mengirim uang ke rekening. Sudah begitu, surat itu langsung diserahkan kepada pihak desa,dan tidak melalui kantor UPT Pertanian Sruweng.
Begitu mendapat laporan, AKP Subagyo langsung menerjunkan anggotanya untuk melakukan penyelidikan. Kapolsek lantas menghimbau kepada pegawai UPT Pertanian Sruweng untuk diteruskan kepada seluruh Gakpoktan yang ada di wilayah tersebut. "Kami menghimbau agar para pengurus Gapoktan tidak mudah percaya terhadap iming – iming seperti yang ditulis di surat, serta untuk tidak mentransfer uang ke nomor rekening yang tercantum di surat," katanya. (cah)
