• Berita Terkini

    Jumat, 13 Januari 2017

    Naik Angkutan, Pelajar SMP Nyaris Dicabuli

    ilustrasi
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Em (16), seorang siswi salah satu SMP Negeri di Kecamatan Gombong nyaris menjadi korban pencabulan di dalam angkutan umum. Beruntung dia berhasil selamat setelah minta turun paksa di Pasar Sruweng. Meski demikian, Em kini masih trauma dengan kejadian tersebut.

    Naas yang menimpa Em berawal saat dia dan rekan-rekan sekolahnya pulang sekolah dengan menumpang angkutan umum jurusan Gombong-Kebumen. Namun saat sampai di Pasar Karanganyar, semua teman sekolahnya sudah turun, termasuk penumpang lain. Jadilah dia sendirian di dalam angkutan.

    Di Karanganyar itu pula naik dua penumpang laki-laki. "Sepertinya dua penumpang itu sudah akrab dengan sopir maupun kernet, buktinya mereka langsung ngobrol seperti orang sudah kenal lama," tutur AK (40), ibunda Em kepada Ekspres, kemarin.

    Menurut penuturan anaknya, dia sudah merasa tidak nyaman di dalam angkutan. Apalagi pembicaraan empat orang tersebut termasuk sopir dan
    kenet mulai ngawur dan menjerumus ke hal hal berbau pornografi.

    Kekhawatiran Em makin menjadi setelah secara mendadak, salah satu pria itu menghampiri Em yang duduk di depan pintu angkutan. Bahkan pria cabul tersebut meraba-raba bagian tubuh siswi kelas VIII SMP tersebut.

    "Anak saya jelas takut sekali karena pria bejat itu terus mandangin dan sambil raba raba, apalagi dia juga ngomong lagi nyari perempuan," kata Ak.
    Em pun sempat ditawari untuk diantarkan pulang sampai rumah namun  menolaknya dan makin takut. Saking takutnya ia sempat syok di dalam angkutan dan minta diturunkan mendadak di pasar Sruweng.

    "Mau dianterin pulang sampai rumah tapi anak saya tegas menolak dan ngeyel minta turun,"  imbuhnya.

    Usai turun dari angkutan ia menuju ketampat saudaranya yang berada tak jauh dari pasar Sruweng. Sesampai di tempat saudaranya, Em syok berat dan sempat menagis karna ketakutan.

    Em sendiri mengaku masih sangat syok dan trauma atas kejadian yang dialaminya. Bahkan ia masih ketakutan jika naik angkutan tersebut.
    "masih takut belum berani ngangkot, mintanya dianter," pungkas Ak. (saefur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top