Sugeng Wahyudi (48), ditemukan tewas mengenaskan oleh pembantunya sendiri, Heri (25) Sabtu pagi (21/1/2017) sekitar pukul 07.00 WIB. Saat ditemukan, ada sejumlah luka di tubuhnya. Selain itu, sebuah mobil dan sebuah sepeda motor dilaporkan hilang.
"Korban sempat menemui pasien (Jumat malam 20/1/2017) sekitar pukul 23.00. Korban kemudian kembali ke rumah Sabtu dini hari pukul 01.15 bersama orang lain yang diperkirakan dua orang. Diduga, tak lama berselang korban dibunuh," kata Kasatreskrim Polres Kebumen, AKP Kholiq Salis Himawan di sela-sela olah tempat kejadian perkara (TKP).
Korban memang selama ini dikenal sebagai petugas medis atau warga biasa memanggilnya dengan mantri. Korban diketahui membuka praktek sunat khitan di rumahnya, RT 1 RW 1 Desa banjurpasar Kecamatan Buluspesantren. Tak jarang, warga meminta pengobatan kepada korban yang diketahui sebagai lulusan Akademi Keperawatan tersebut.
Saat disinggung soal pria yang pulang bersama korban, AKP Kholiq tidak mau memberi keterangan secara rinci. "Masih dalam penyelidikan," katanya.
Saat kejadian, di rumah korban yang berstatus duda beranak dua tersebut tidak tinggal sendirian. Melainkan bersama seorang pembantu laki-laki. Pembantu inilah
yang kemudian menemukan korban meninggal di ruang tamu. Di lokasi, polisi juga menemukan dua jejak kaki berbeda yang diduga milik pelaku. "Ada dua jejak kaki yang berbeda di rumah korban. Satu ditemukan sidik jari kaki kemungkinan telanjang, satunya memakai sepatu," ujarnya.
Sugeng Wahyudi (48), warga RT 01 RW 02 Desa Banjurpasar Kecamatan Buluspesantren ditemukan tewas mengenaskan oleh pembantunya sendiri Sabtu pagi (21/1/2017) sekitar pukul 07.00 WIB. Saat ditemukan, ada luka sayatan panjang di lehernya. Selain itu, sebuah mobil dan sepeda motor dilaporkan hilang. Belakangan juga terungkap, pelaku membawa kabur ponsel, uang serta perhiasan milik korban. (saefur/cah/mam)
