• Berita Terkini

    Kamis, 26 Januari 2017

    Jelang Imlek, Patung Dewa Dimandikan

    Sudarno Ahmad/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Berbagai persiapan dilaksanakan warga keturunan Tionghoa di Kebumen menjelang tahun baru Imlek 2568. Diantaranya, menggelar kegiatan bakti bersih di Tempat Ibadah Tri Dharma (kelenteng) Kong Hwie Kiong.

    Puluhan rupang (patung dewa) di kelenteng yang sudah berusia 119 tahun tersebut dibersihkan dalam ritual khusus kemarin. Ritual digelar mulai pukul 06.00-09.00 WIB.

    Satu per satu rupang serta peranti peribadatan yang ada di klenteng di bersihkan dari debu dan kotoran yang menempel. Tidak terkecuali patung Thian Shang Senmu atau Dewi Samudera yang menjadi tuan rumah klenteng tersebut, juga dibersihkan. Mereka terlihat sangat hati-hati karena sebagian besar rupang berusia puluhan bahkan ratusan tahun dan mudah pecah.

    Sebelum dilakukan ritual pembersihan, digelar sembahyang untuk memohon berkah. Selain membersihkan rupang, juga membersihkan abu yang banyak disimpan di sejumlah guci di klenteng. Pembersihan dilakukan dengan memisahkan abu yang kasar dengan abu yang halus. Setelah dipisahkan, abu yang kasar di buang, sedangkan abu yang halus dimasukkan ke dalam guci lagi.

    Pembersihan juga dilakukan di sejumlah bagian klenteng, altar pemujaan dan rupang atau patung biasa. Pembersihan tersebut dilakukan dengan cermat dan menggunakan cairan teh dan melati. Cairan disesuaikan dengan bahannya. Cairan khusus digunakan untuk rupang yang terbuat dari kayu, sedangkan yang terbuat dari porselen digosok dan disikat dengan sabun pembersih.

    Korden penutup altar dicuci, tempat meletakkan hio (dupa) juga diisi dengan abu yang baru, selain itu altar tempat sembahyang juga dirapikan. Demikian juga dengan ruangan dan lantai klenteng, semua dibersihkan.

    Ketua Yayasan TITD Kong Hwie Kiong Kebumen, Sugeng Budiawan menjelaskan, ritual membersihkan klenteng dan memandikan rupang atau patung dewa, dilakukan setahun sekali. Sejak tanggal 24 bulan 12 tahun Imlek, para dewa naik ke nirwana.

    Ia menambahkan, tujuan bersih-bersih tersebut, agar saat para dewa kembali turun pada tanggal 4 bulan 1 mendatang, para dewa merasa senang tempat tinggalnya bersih. "Kegiatan ini sekaligus memperat persaudaraan antarsesama warga keturunan Tionghoa di Kebumen," ujar Sugeng Budiawan, disela-sela acara.

    Sehari sebelumnya, di tempat yang sama warga keturunan Tionghoa penganut Konghucu menggelar sembahyang Sang An. Ritual itu ditujukan untuk menghantarkan kongco makco atau dewa dewi ke langit yang akan melaporkan keadaan umat manusia di bumi selama setahun.

    Ritual sembahyang yang digelar seminggu sebelum tahun baru Imlek itu, dimulai pukul 15.30 hingga pukul 16.30. Ritual diikuti puluhan warga keturunan Tionghoa. Dengan membakar hio, mereka mengikuti doa diam di depan altar.

    Selain itu, doa bersama juga digelar di depan klenteng. Tjen Lay, Seksi Rumah Tanggal Kelenteng Kong Hwie Kiong mengatakan, ritual tersebut digelar sebagai permohonan maaf atas kesalahan, baik yang disengaja atau tidak selama setahun.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top