Panen perdana itu juga dihadiri, Kasdim 0708 Purworejo Mayor Inf Sulistiyo, Wakil ketua DPRD, Disas Pertanian dan PPL Sekab. Purworejo, Muspika Kecamatan Bruno, Gapoktan se Kecamatan Bruno, Siswa SMA Sudirman Bruno, dan masyarakat Desa Tegalsari.
Tanaman cabai yang diupayakan petani merupakan varietas baru yang coba dikembangkan. Meski demikian hasil panen yang dihasilkan cukup memuaskan. Bupati menamai jabai itu dengan nama "Highbro". Kata High (kualitas tinggi.red) dan Bro adalah Bruno, yang berarti cabai kualitas tinggi dari Bruno.
Bupati mengatakan, upaya masyarakat desa dalam mengembangkan tanaman cabai ini sangat luar biasa karena melibatkan kerjasama antara pengusaha, investor, dan petani. "Langkah ini yang kita harapkan untuk memotivasi para petani.
Sehingga petani tidak perlu takut menanam, karena penjualan sudah didistribusikan langsung oleh pengusaha dan Investor," ucapnya. Bupati melanjutkan, cabai Highbro diharapkan dapat sebagai cabai alternatif di Purworejo. Terlebih cabai ini dua kali lipat pedasnya dibanding dengan cabai merah biasa. "Kualitas cabai ini sangat bagus, saya yakin cabai ini bisa menjadi alternatif cabai baru di Purworejo," lanjut Bupati.
Sementara itu, Camat Bruno,Wasit Diono mengatakan, saat ini masyarakat setempat sudah mencoba menanam cabai sejumlah 5000 batang. Selanjutnya beberapa hektar lahan siap menyusul untuk ditanami cabai tersebut. "Di Kecamatan Bruno ini kita siapkan sebagai lahan Demlot atau Percontohan di Kabupaten Purworejo," tandasnya. (ndi)
