• Berita Terkini

    Jumat, 02 Desember 2016

    Tanah Bergerak Akibatkan 37 Rumah di Pekalongan Retak-retak

    TRIYONO
    PEKALONGAN - Ancaman bencana tanah gerak dan longsor mengancam wilayah pegunungan di Kota Santri. Akibat hujan lebat pada akhir pekan lalu, sebanyak 37 rumah di Dukuh Dranan, Desa Yosorejo, Kecamatan Petungkriyono, mengalami retak-retak. Itu dinyatakan BPBD Kabupaten Pekalongan menyusul status siaga bencana alam menyusul intensitas hujan yang terus mengguyur wilayah Kabupaten Pekalongan.  Kejadian serupa juga terjadi di Dukuh Miramba dan Dukuh Langkap Selatan di Desa Luragung, Kecamatan Kandangserang.

    Suwoto (48), warga Dukuh Dranan, Minggu (27/11), menyatakan, banyak rumah di dukuhnya yang lantai dan dinding rumahnya retak-retak akibat tanah di pedukuhan itu bergerak. Selain bangunan rumah yang retak, jalan dan beberapa titik lahan di pedukuhan itu juga sudah mengalami retak-retak.

    "Kondisi tanah di sini lempung, makanya retak-retak. Jika hujan besar, keretakan semakin besar. Namun, warga belum ada yang mengungsi. Hanya berjaga-jaga saja jika ada hujan lebat," tutur dia.

    Sekretaris Desa Luragung, Cipto Sumarno, juga menyatakan hal serupa. Menurutnya, akibat hujan lebat dalam beberapa hari terakhir ini, longsor-longsoran kecil telah terjadi di Dukuh Miramba dan keretakan tanah sedalam 0,5 centimeter memanjang membelah dukuh tersebut.

    Potensi keretakan tanah di Dukuh Miramba dan Langkap Selatan juga ditandai dengan keretakan kecil di beberapa rumah milik penduduk.

    "Desa Luragung bersinggungan langsung dengan kawasan DAS Genteng Comal. Kondisi tekstur tanah jenis latosol lempung pasir keputihan dan butiran tanah didominasi pelapukan batu tuffan memang rawan longsor. Saat musim hujan seperti ini, kita selalu mengingatkan warga untuk lebih waspada akan bahaya longsor dan tanah gerak ini," terang dia.

    Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Pekalongan, Bambang Sudjatmiko, menyatakan, sejak awal bulan hingga saat ini, tercatat sudah ada sepuluh kejadian longsor di Kabupaten Pekalongan. Diterangkan, khususakibat hujan pada akhir pekan lalu telah menyebabkan longsor di beberapa titik. Di antaranya, tebing setinggi 4 meter di Desa Kutorembet dan Desa Lebakbarang, Kecamatan Lebakbarang, longsor menimpa badan jalan, turap bangunan SD longsor menimpa bangunan kamar mandi rumah warga di Desa Kaliombo, Kecamatan Paninggaran, dapur rumah warga di Desa Sawangan, Kecamatan Paninggaran, longsor, dan di Dukuh Dranan, sebanyak 37 rumah warga bangunan dan tanahnya retak-retak, karena tanah bergerak.

    "Di Desa Luragung material longsor menimpa motor dan mobil. Longsor juga terjadi di Desa Bojongkoneng," terang
    dia.(yon)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top