• Berita Terkini

    Sabtu, 31 Desember 2016

    Jembatan Penghubung Sangubanyu-Klapasawit Diresmikan

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Jarak antara Desa Sangubanyu dan Klapasawit Kecamatan Buluspesantren kini terasa begitu dekat. Dekatnya dua desa itu, setelah jembatan gantung yang menghubungkan dua desa itu rampung diselesaikan. Jembatan yang diberi nama “Sari Banyu Klapa” dengan panjang 55 meter dan lebar 1,6 meter itu, diresmikan oleh Asisten II Tri Haryono MM, Kamis (29/12/2016).

    Hadir dalam acara peresmian tersebut, Asisten II Tri Haryono MM, Kepala DPU Kebumen Ir H Slamet Mustolkhah ST MT, Camat Buluspesantren Sunarno SH dan Kapolsek Buluspesantren AKP Surono.

    Dengan adanya jembatan tersebut, masyarakat di dua desa tersebut kini tak harus menempuh jarak 3 kilometer lagi untuk dari Sangubanyu-Klapasawit atau sebaliknya. Kini jarak tersebut dipangkas menjadi hanya 55 meter saja. Adapun nama jembatan Sari Banyu Klapa berasal dari gabungan dari Dukuh Gandusari, Desa Sangubanyu dan Desa Klapasawit.

    Camat Buluspesantren Sunarno SH mengatakan, jembatan dibangun berkat adanya bantuan APBD Perubahan tahun 2016 dan Mr Toni Rüttimann dari Swiss dan swadaya masyarakat. Adapun bantuan APBD mencapai Rp 180 juta. “Untuk bahan material dari Swiss, biaya transport dari dan pengelasan dari APBD. Selaini itu swadaya masyarakat juga sangat banyak meliputi konsumsi dan tenaga,” tuturnya.

    Dalam sambutannya, Kepala Desa Sangubanyu Edi Sujoko mengatakan, dulu pernah terdapat sebuah jembatan warisan Belanda. Namun jembatan itu, telah runtuh pada tahun 1990 dan desa belum dapat membangunnya kembali. “Alhamdulillah kini jembatan telah selesai dibangun dengan baik, tanpa alangan suatu apapun,” tuturnya.

    Edi berharap masyarakat dapat memanfaatkan dan merawat serta menjaga jembatan dengan baik. Jembatan merupakan akses yang sangat penting untuk warga baik itu dalam segi perekonomian maupun yang lainnya. “Jika dirawat tentunya akan tahan lama. Jika cat sudah mengelupas harap dicat kembali, begitu pula jika ada baut yang kendor, segeralah dikencangkan kembali,” katanya.

    Sementara itu, dalam sambutannya Bupati Kebumen Ir H Mohammad Yahya Fuad SE yang dibacakan  oleh Asisten II Tri Haryono MM menyampaikan, pembangunan jembatan dengan melibatkan swadaya masyarakat bertujuan agar masyarakat mempunyai rasa handarbeni, atau rasa memiliki. Dengan demikian maka keberadaan jembatan akan selalu dijaga dan dirawat dengan baik oleh masyarakat. “Mudah-mudahan dengan adanya jembatan akan meningkatkan perekonomian dan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top