• Berita Terkini

    Rabu, 21 Desember 2016

    Ardhi, Bocah SD Asal Kabupaten Karanganyar yang Pilih Jadi Operator Traktor

    ADI PRASETYAWAN/RADAR KARANGANYAR
    Nekat Bajak Sawah sejak Sang Ayah Meninggal Dunia

    Bagi kebanyakan anak usia SD, liburan sekolah biasanya dihabiskan untuk bermain-main atau berwisata ke lokasi hiburan. Namun hal itu tidak berlaku bagi Ardhi Nando Maryanto. Dia memilih membantu kakeknya membajak sawah.
    -------------------------
    ADI PRASETYAWAN, Tasikmadu
    ----------------------------
    TUBUHNYA bongsor. Dari kejauhan tidak terlihat seorang anak yang sedang membajak sawah. Tapi dia cukup kuat mengangkat stang traktor yang dikemudikan. Dia adalah Ardhi Nando Maryanto, 10. Nando – panggilan akrabnya – sudah bisa mengendalikan mesin traktor di tengah sawah sejak usia 6 tahun.

    Warga Jalan Wagal, Wonolopo, Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar itu membantu kakeknya membajak sawah. Dalam setiap pekerjaan, dia mendapat upah sebesar Rp 50 ribu. Tugasnya hanya tinggal menghaluskan lumpur sawah yang dalam istilah jawa Nggaru, setelah diluku oleh kakeknya dalam proses membajak sawah itu. Padahal berat traktor itu 10 kali lipat dari berat tubuhnya. ”Mumpung libur sekolah, bantu kakek bajak sawah. Kakek memberi upah untuk uang jajan Rp 50 ribu,” kata Nando, kemarin.

    Siswa kelas 4 SD Wonolopo itu merasa senang melakukan pekerjaan itu. Dia mengoprasikan traktor itu dengan raut ceria seperti layaknya anak yang sedang bermain mobil-mobilan. Tak ayal, pekerjaan itu membentuk tubuhnya menjadi sangat perkasa dan kuat.

    Dia juga sosok anak yang selalu ceria. Padahal, kisah hidup Nando terbilang cukup miris. Nando sudah menjadi anak yatim sejak usia 5 tahun. Ayahnya meninggal saat bekerja menggali sumur (ngeduk sumur). Saat itu, ayahnya meninggal bersama adik kandungnya yang berusaha menyelamatkan diri di sumur tersebut.

    ”Setelah kejadian itu lalu ibunya menikah lagi  dan sepertinya ayah tirinya agak kurang cocok juga sama Nando. Akhirnya Nando diasuh kakek neneknya itu,” kata Angga Rohmad Solixin, 26, salah satu tetangga.

    Seperti halnya anak-anak lainnya pasti juga ingin minta uang jajan. Karena dia hidup bersama kakeknya minta uang jajan sama kakeknya juga. Dan jarang minta uang jajan sama ayah dan ibunya. (*/un)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top