• Berita Terkini

    Selasa, 08 November 2016

    Waspadai Tubuh Pendek pada Balita

    sudarno ahmad/ekspres
    KEBUMEN - Balita dengan tubuh pendek (stunting) menjadi salah satu  masalah gizi yang kini dihadapi Indonesia. Sayangnya, masih banyak yang mengira stunting disebabkan oleh faktor keturunan orang tua atau keluarga.

    Padahal faktanya, stunting bukan sepenuhnya keturunan. Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kekurangan gizi dalam waktu lama dan infeksi penyakit berulang pada seribu hari pertama kehidupan anak.

    Direktur Gizi Masyarakat Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes Ir Doddy Izwardy, mengatakan masalah perawakan pendek (stunting), tidak sekedar berhenti pada masalah fisik tubuh si kecil yang pendek.

    "Penyebabnya masalah nutrisi pada periode emas 1000 hari pertama bayi," kata Doddy Izwardy, saat menjadi narasumber Seminar Sehari Cegah Stunting (Pendek) pada Balita, yang digelar oleh DPC Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Kabupaten Kebumen, di Pendopo Bupati, Sabtu (5/11).

    Menurutnya, anak stunting memiliki perkembangan otak yang tidak optimal sehingga memengaruhi kecerdasan. Selain itu, dimasa mendatang, anak stunting juga lebih rentan terkena penyakit. Seperti obesitas, yang bisa berkembang menjadi penyakit jantung dan diabetes.

    Upaya menghindari kasus stunting pada balita, kata Doddy, nutrisi yang cukup selama periode emas pertumbuhan Si Kecil, berperan penting dalam mengantisipasi dampak dari masalah gizi kompleks. Karena pada periode emas, otak, otot dan tulang rangka berkembang pesat dan ketika Si Kecil genap berusia dua tahun, perkembangan otaknya sudah sama dengan 80 persen otak orang dewasa.

    Lebih jauh, salah satu faktor yang dapat mencegah anak stunting adalah pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian makanan pendamping ASI yang begizi. "Faktor genetik hanya berperan kurang dari 10 persen dalam membuat anak bertubuh pendek, selebihnya adalah faktor gizi," paparnya.

    Bersamaan acara seminar sehari itu, juga digelar Pelantikan DPC Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Kabupaten Kebumen Periode 2016-2021. Sebanyak 22 pengurus baru DPC Persagi dilantik oleh Wakil Ketua Persagi Jawa Tengah Ali Rosidi.

    Hadir pada pelantikan tersebut, Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, Asisten Sekda Tri Waluyo, Kepala Dinas Kesehatan Y Rini Kristiani, serta sejumlah pejabat lainnya.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top