• Berita Terkini

    Sabtu, 12 November 2016

    Upaya Penculikan di Sragen Diduga Mengarah Trafficking

    AHMAD KHAIRUDIN/RADAR SRAGEN 
    Banser Dikerahkan Jaga Sekolah
    SRAGEN – Maraknya percobaan penculikan di Kabupaten Sragen cukup mengkhawatirkan. Muncul dugaan ada sindikat penjualan organ dan trafficking dalam aksi penculikan ini. Sebagai langkah antisipatif, Banser NU Sragen melakukan penjagaan sejumlah sekolah dan pondok pesantren (ponpes) di kawasan Kecamatan Jenar.

    Ketua  Banser NU Sragen Agus Endarto menyampaikan, pihaknya menerjunkan langsung anggota ke lapangan untuk mengantisipasi aksi penculikan. Hal ini terkait dengan maraknya isu penculikan di Sragen beberapa waktu terakhir. ”Kita terjun langsung ke lapangan membantu aparat kepolisian, untuk mengawasi. Terutama ketika jam pulang sekolah,” ujarnya, Jumat (11/11).

    Saat ini penjagaan dilakukan di kawasan Kecamatan Jenar. Tindakan ini dilakukan beberapa hari ke depan sampai kondisi kondusif dan masyarakat tidak resah. ”Anggota kami siaga, terutama saat masuk dan pulang sekolah. Guna mengantisipasi munculnya kejadian yang mencurigakan,” jelasnya.

    Sementara itu Pakar Kriminologi UNS Supanto mengatakan, terkait maraknya aksi penculikan di Sragen. Beragam alasan dilakukan dalam upaya penculikan. Diantaranya trafficking atau perdagangan manusia, penjualan organ tubuh, prostitusi, dan upaya tumbal ilmu hitam. ”Zaman sekarang ini sangat mungkin. Bahkan bayi pun tetap laku,” terang Supanto.

    Menurutnya jika sasaran penculikan anak perempuan sangat mungkin mengarah pada upaya kejahatan prostitusi. Demikian juga anak laki-laki, masih mungkin mereka menjadi sasaran pelaku pedofilia. Termasuk kemungkinan terkait penjualan organ tubuh. Saat ini sangat mungkin ada penjualan organ tubuh lantaran nilainya tinggi. ”Jadi organnya diambil untuk kepentingan tertentu,” tandasnya.

    Sedangkan wilayah pedesaan seperti di Sragen ini  menjadi sasaran lantaran dinilai lebih mudah. Karena tingkat kewaspadaan orang tua dan anak tak terlalu ketat. Anak-anak desa dinilai lebih mudah terbujuk orang asing.

    Sebelumnya Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso menegaskan, pihaknya sudah memerintahkan jajaran Polsek untuk patroli guna mengantisipasi aksi penculikan. Pihak Polres Sragen bahkan menyiapkan layanan hotline untuk melapor kasus penculikan dengan menghubungi nomor 081229819321. ”Bukan hanya soal penculikan, namun juga hal yang  mencurigakan dan meresahkan,” ungkapnya. (din/edy)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top